"Sekarang sudah bukan persoalan menolak atau merevisi. Sekarang harus fokus pada tata kelola industri musik Indonesia. RUU dicabut, bukan berarti masalah selesai," kata Glenn Fredly di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, pada Senin, 24 Juni 2019.
Momentum ini diharapkan Glenn mampu menumbuhkan kesadaran kolektif bagi para musisi untuk lebih peduli dengan nasib industri musik.
Baca juga: Uraian "Pasal-Pasal Karet" RUU Permusikan yang Dilawan Para Musisi
"Ini mendorong semua untuk masa depan industri dan hal itu harus datang dari pelaku-pelakunya. Peran serta konkret dari negara hadir untuk membahas masalah industri musik ke depan," lanjut Glenn.
Selain tata kelola industri musik, masalah yang masih disoroti oleh Glenn untuk segera dituntaskan dalam bidang musik adalah soal infrastruktur dan pendidikan.
Sebelumnya, lebih dari 500 musisi tergabung dalam Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan (KNTL RUUP). Penyanyi solo Raisa hingga para anggota band rock Seringai tergabung dalam koalisi itu. Kelompok ini mendapat dukungan lebih dari 300 ribu warganet dalam sebuah petisi daring yang menyatakan menolak RUU Permusikan.
Baca juga: Sembilan Alasan RUU Permusikan Harus Dicabut
RUU Permusikan sendiri merupakan produk yang salah satunya didukung oleh musisi Anang Hermansyah yang menjabat sebagai anggota DPR.
Wendi Putranto, penggagas KNTL RUUP, juga berharap momentum ini menjadi pemicu bagi para musisi untuk lebih peduli terhadap nasib mereka di industri.
"Perjuangan belum selesai. Organisasi mengajak semua elemen dari industri musik di Indonesia. Kita harus bareng-bareng bergandengan tangan, kami berkomitmen melanjutkan perjuangan itu," kata Wendi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News