Menurutnya, proses lahirnya setiap lagu merupakan proses yang simpel. Biasanya, Didi memulainya dari menulis lirik lalu dilanjutkan dengan proses menyocokan melodi.
"Saya biasanya menulis dulu lalu gitar. Baru saya obrolon sama teman saya yang aransemen. Enaknya seperti apa. Dari lirik, melodi, lalu kita dengerin bareng-bareng," kata Didi Kempot dalam program wawancara Shindu's Scoop.
Tempat dia rekaman pun di berbagai lokasi dan melakukannya secara spontan. Ada momen ketika dia sedang menyetir tiba-tiba mampir untuk rekaman.
"Saya rekaman di mana saja. Di studio mana saja," ujarnya.
Hampir setiap hari Didi mendapatkan inspirasi lalu dituangkannya dalam tulisan untuk dijadikan lagu. Karena itu, dia bisa memiliki lagu yang banyak.
"Saya selalu setiap hari punya menulis. Setiap hari hampir. Album terus. Album Album. Sudah kita siapin,” tuturnya.
Didi mengaku banyak terinspirasi dari sang ayah yang merupakan seorang pelawak Solo, Ranto Edi Gudel. Tak heran, satu-satunya anggota keluarga yang dibuatkannya lagu adalah sang ayah.
"Baru untuk bapak saya yang lagu Bapak. Bapak pernah bilang ketika selesai rekaman Stasiun balapan, dan beberapa lagu lainnya. Bapak saya sudah semakin tua bilang, 'Kowe sukses dengan berapa karya lagumu. Kalau belum buat lagu tentang bapak belum sukses,'," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News