Parker menjadi bintang tamu dalam acara Mary Ane Hobbes 6 Music Show, pada Minggu (20/9/2015). Dalam acara itu dia mengutarakan bahwa mengurusi pembajakan sama saja dengan membuang tenaga.
“Ada beberapa CD milik saya yang saya beli dengan menabung beberapa bulan, saya benar-benar menabung dua bulan untuk membeli CD,” kisah Parker soal pengalamannya dengan musik legal di masa lalu.
“Tetapi, selanjutnya teman saya mengopi CD untuk saya, yang dia dapatkan (lagu-lagunya) dari mengunduh secara ilegal, itu pengalaman yang begitu mendalam, meskipun kualitas audio terdengar buruk,” imbuh Parker.
Sebagai band yang tumbuh di era 2000-an, tentu Tame Impala melewati masa-masa penyebaran musik lewat dunia maya. Hal itu membuat Parker menyadari betul soal pembajakan musik dan cara industri musik bekerja.
“Saya tidak yakin tentang apa yang mereka katakan tentang cara seniman menghasilkan uang di masa datang. Tentu saja seniman perlu menghasilkan uang, tetapi saya percaya jika kamu melakukan sesuatu dengan baik, uang akan datang dengan caranya sendiri,” kata Parker.
Parker memiliki segudang pengalaman di dunia musik. Dia sempat memiliki beberapa proyek musik, di antaranya The Dee Dee Dums, Pond, dan Melody’s Echo Chamber. Bersama Tame Impala, sejauh ini Parker sudah menghasilkan tiga album studio.
“Saya pernah mendengarkan musik ilegal, semua orang pernah. Tidak ada yang tidak bersalah. Jika seseorang berkata, ‘Aku suka album kamu, tetapi aku mengunduh secara ilegal,’ tak masalah! Saya tidak butuh 20 dolar mereka,” kata Parker santai. (NME)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
