“Sejak umur tujuh tahun aku sering denger suara-suara di kepala,” katanya pelan. “Nada-nada tertentu, kadang-kadang ada sound spesifiknya. Maksudnya nada-nada tertentu, piano atau instrumen, atau hanya humming atau notasi, tapi gak ketahuan, gak ketahuan alat musik apa. Ada notasi.”
Semuanya bermula dari peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya.
“Itu waktu itu aku di usia tujuh tahun, itu aku kena demam berdarah. Nah itu menurut orang tuaku, aku udah sekarat karena udah keluar berbelak di mana-mana dan saat itu belum ada obat yang bener. Tahun 73 kalau gak salah, umur tujuh tahun. Jadi aku emang udah kritis saat itu.”
“Katanya udah dikelilingin sama orang-orang, didoain lah karena demamnya tinggi banget. Terus aku katanya dikurung pake es karena udah gak bisa, udah terlalu panas badannya, terus ini udah darah semua keluar. Jadi kayaknya udah tinggal nunggu dipanggil katanya. Tapi besokannya tiba-tiba sembuh. Sembuh katanya aku tiba-tiba ngomong, udah sembuh, pulang bisa main piano gitu. Pulang-pulang katanya bisa main piano.”
Dari situ, hidupnya tak pernah sunyi. Ada bunyi-bunyi yang datang dan pergi, kadang samar, kadang keras.
“Tapi sejak itu aku sering denger hal-hal aneh di kepala. Jadi suka ada hal-hal... jadi bunyi terus. Sekarang ini kayak ada bunyi musik noise atau apa, suaranya macem-macem.”
“Kadang-kadang ada nada-nada tertentu, kadang-kadang ada sound spesifiknya. Kadang-kadang ada notasi, tapi gak ketahuan alat musik apa. Ada notasi dan itu yang jadi lagu-lagu Mas Indra? Oh jadi kayak Mas Indra merasa digait gitu ya?”
Ia tertawa kecil mendengar pertanyaan itu, lalu menjawab dengan tenang.
“Sekarang pun ada bunyi, ada nada, ada sound juga. Sound yang lebih susah sih, karena itu aku mesti nyari nerjemahinnya agak susah.”
“Dan bisa di-recall gak? Kayak misalkan tadi suaranya, bunyinya enak nih yang tadi gitu.”
“Itu yang susahnya. Kadang-kadang makanya aku kan... aku suka bunyinya, makanya aku sering biasanya voice note lah ya, aku nyanyiin.”
Ia mengaku punya kebiasaan aneh: bangun jam lima pagi, masuk studio, duduk diam menunggu suara itu datang.
“Makanya aku kan kalau kerja sekarang, bangun pagi jam lima, itu masuk studio. Jadi jam lima pagi itu selalu masuk studio. Duduk aja, nunggu suara itu datang.”
“Suara itu datang itu dari umur tujuh tahun sampai sekarang. Sampai sekarang ya mungkin itu alasannya jadi kayak produktif karena memang gak ada lain kecuali yang tadi main itu kan.”
Ia tidak pernah mencari penjelasan medis untuk itu. Tidak ada dokter, tidak ada psikiater, tidak ada neuron yang diperiksa.
Simak wawancara eksklusif Indra Lesmana selengkapnya di bawah ini:
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id