Feby mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber eksklusif di podcast Shindu's Scoop yang tayang di kanal YouTube Medcom.id.
"Feby dulu tuh, dirundung kayak gitu bang," ucap Feby.
Namun, Feby menyatakan bahwa di masa itu dirinya tak ambil pusing mengenai tanggapan teman-temannya di sekolah. Ia memilih tetap fokus menggapai mimpinya untuk menjadi penyanyi atau musisi yang berawal dari penyanyi cover di platform YouTube.
"Karena gue udah terlanjur punya followers banyak dengan cover gue. Mending gue terusin cover sampai benar-benar di mimpi gue, yang mana mimpi gue adalah sebagai penyanyi atau musisi, walaupun banyak yang bully," lanjut Feby.
| baca juga: Cara Feby Putri Atasi Masalah Gangguan Mental |
Pelantun lagu "Kembali Pulang" itu juga mengatakan bahwa ia sempat memberikan perlawanan terhadap teman-teman yang kerap membully-nya di sekolah.
"Sebenarnya sempet diam, tapi kadang juga menyinggir aku tuh. Nyinggirnya kadang kalau misalnya, udah lama nih aku diam tapi masih dikatain dan itu langsung kan. Ya kadang aku lawan dan teriakin juga sih sebenernya, gak full yang diam aja," kenang Feby Putri.
Feby sering menghadapi perundungan secara verbal dari teman-temannya di masa SMA, yang mengomentari terkait penampilan dan prestasinya dalam bidang musik.
"Lu nyanyi mulu, apa-apa acara sekolah lu yang nyanyi. Terus ada juga yang kayak 'oh ini ya yang banyak video nyanyinya itu, padahal kureng dan biasa aja," ujar Feby menceritakan komentar-komentar jahat temannya saat masa sekolah.
Tak hanya berhenti di situ, penyanyi berusia 24 tahun itu juga sempat mendapatkan komentar-komentar body shaming dari teman sekolahnya, saat ia belum memutuskan untuk mengenakan hijab seperti saat ini.
"Bahkan ada yang bilang, waktu itu aku belum pakai jilbab. Rambutmu kayak singa, dicatok dong itu kalau buat video," tutur Feby.
"Terus ada juga yang kayak 'Ih followersnya banyak, tapi dia hitam dekil'," lanjutnya.
Namun, Feby merasa bersyukur karena masih memiliki teman-teman di kelasnya yang peduli, selalu menemani, dan melindunginya dari perundungan yang kerap datang dari siswa-siswa kelas lain di sekolahnya.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
