Melansir E! Online, Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional No. 16 Argentina melaporkan hasil otopsi menunjukkan bahwa Liam Payne meninggal dunia karena polytrauma atau banyaknya cedera traumatis, pendarahan internal dan eksternal.
Petugas forensik mengonfirmasi bahwa 25 cedera yang dijelaskan dalam laporan tersebut sesuai dengan cedera yang diperkirakan terjadi akibat terjatuh dari ketinggian.
"Cedera kepala tersebut cukup untuk menyebabkan kematian, sementara pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, toraks, perut, dan anggota badan turut menyebabkan mekanisme kematian," kata petugas forensik, dikutip E! Online, pada Jumat, 18 Oktober 2024.
| baca juga: Duka Harry Styles akan Kepergian Liam Payne |
Dari laporan itu juga tidak ditemukan bukti adanya luka akibat pertahanan diri yang menunjukkan intervensi atau campur tangan pihak ketiga.
Ada dugaan muncul bahwa Liam Payne telah mengonsumsi obat atau alkohol sebelum meninggal dunia, tetapi hal itu belum bisa dipastikan karena laporan toksikologinya belum keluar. Namun dalam laporan itu, dikonfirmasi bahwa ada serangkaian zat yang disita dari kamar Liam Payne, yang nantinya akan membuktikan kondisi sang penyanyi sebelum meninggal dunia.
Sebelum hasil otopsi keluar, kepala layanan darurat Buenos Aires, Alberto Crescenti, mengatakan cedera yang dialami Liam Payne sangat parah. Alhasil, petugas pertolongan pertama tidak dapat merawatnya saat tiba di tempat kejadian.
"Yang kami lakukan adalah segera menuju ke sana, memberikan perawatan medis, dan mencoba menyadarkannya, tetapi luka-lukanya tidak memungkinkan untuk bertahan hidup," kata Alberto Crescenti.
"Tim sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada tindakan resusitasi karena sudah dipastikan korban telah meninggal dunia. Seluruh tubuhnya mengalami luka yang sangat serius," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
