Ia mengaku memilih berdiam di sebuah safehouse, bukan pergi ke luar negeri seperti yang ramai diberitakan.
"Saya terus terang, saya masih di safehouse, di rumah aman," ujar Uya Kuya kepada awak media di Jakarta pada Rabu, 3 September 2025.
Ia dengan tegas membantah isu kepergiannya ke luar negeri, "Demi Allah, saya enggak ke luar negeri."
Uya Kuya mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia berani keluar dari tempat persembunyiannya dan bertemu dengan banyak orang.
"Kemarin keluar aja diam-diam, baru sekarang berani keluar," ungkapnya.
baca juga: Datangi Kantor Polisi, Uya Kuya Minta Ibu-Ibu Penjarah Rumahnya Dibebaskan |
Anggota DPR RI non-aktif itu juga meminta masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyaring informasi agar tidak mudah termakan berita bohong atau hoax yang beredar di media sosial.
"Please lebih cerdas melihat. Jangan tergiring hoax-hoax di media sosial," tutur Uya Kuya.
Salah satu contoh hoax yang disebutnya memicu opini negatif adalah video dirinya yang berjoget-joget. Uya Kuya menilai video tersebut sengaja digiring untuk memprovokasi publik.
"Itu yang menggiring, memanas-manasi seolah-olah pokoknya intinya itu. Dilihat yang benar apa yang dituduhkan," lanjutnya.
Uya Kuya memberanikan diri tampil di publik bukan tanpa alasan. Ia ingin menjalani restorative justice untuk salah satu tersangka penjarahan di rumahnya yang ternyata adalah seorang nenek. Nenek berinisial R ini kedapatan membawa indoor AC dari rumah Uya.
Setelah mengetahui latar belakang nenek tersebut, Uya memilih jalur damai. Ia bersyukur permohonannya diterima oleh pihak kepolisian. Uya juga sempat berbincang dengan sang nenek yang mengaku hanya ikut-ikutan massa saat penjarahan terjadi.
Pihak kepolisian sejauh ini telah menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus penjarahan ini. Khusus untuk nenek R, statusnya kini telah diubah menjadi saksi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, menegaskan bahwa pihaknya masih akan mengejar beberapa pelaku lainnya. Selain penjarahan, pelaku yang melakukan penyerangan terhadap aparat yang mencoba mencegah insiden tersebut juga akan diproses hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News