Deddy Corbuzier (Foto: Instagram @dc.kemhan)
Deddy Corbuzier (Foto: Instagram @dc.kemhan)

Deddy Corbuzier Dituding Buzzer Pemerintah Usai Ikut Menyuarakan "17+8" Tuntutan Rakyat

Basuki Rachmat • 05 September 2025 18:31
Jakarta: Presenter Deddy Corbuzier, yang kini juga menjabat sebagai Staf Khusus Kementerian Pertahanan akhirnya buka suara soal gelombang aksi dan tuntutan rakyat terhadap DPR RI serta pemerintah.
 
Selama ini, Deddy yang juga menjadi bagian dari Kabinet Merah Putih kerap dinilai publik terlalu pasif dan tidak berpihak pada masyarakat. 
 
Namun, melalui unggahan terbarunya di Instagram baru-baru ini, ia justru menunjukkan sikap mendukung gerakan rakyat bertajuk “17+8” yang menekankan tuntutan transparansi, reformasi, dan empati dari pejabat negara RI.

"Bapak-bapak di atas saya, masyarakat dan mahasiswa Indonesia beberapa hari ini sudah saling mencegah adanya provokator dll. Demo sudah terukur, sudah saling menjaga NKRI," tulis Deddy yang dikutip pada Kamis, 4 September 2025.
 
"Jadi sudah saatnya juga negara menjalankan janjinya!," lanjutnya dengan nada tegas.
 
baca juga: 
 

 

Namun pernyataan tersebut justru menuai reaksi beragam. Tak sedikit warganet yang menuding bahwa Deddy Corbuzier angkat suara untuk sekadar menjadi buzzer yang pro pada pemerintah saat ini. 
 
Bahkan, beredar tudingan bahwa dirinya menerima bayaran hingga Rp150 juta, angka yang kabarnya juga ditawarkan kepada sejumlah figur publik lain untuk menyuarakan opini yang pro pada pemerintah untuk menyerukan aksi damai.
 
"Cair 150 juta nggak om?? Bertanya dengan nada lembut," tulis akun Instagram @gwdef_ di kolom komentar unggahan tersebut.
 
Melihat komentar tersebut, Deddy pun turut menanggapi dengan memberikan komentar bernada satir kalau dirinya justru mengalami kerugian.
 
"Lebih ke nombok kalau gue," tulis Deddy Corbuzier di kolom komentar dengan emoji tertawa.
 
Seperti diketahui, tuntunan "17+8" dari masyarakat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari insiden joget wakil rakyat saat sidang MPR RI, pernyataan sejumlah pejabat yang dinilai memancing emosi publik, hingga wacana tunjangan fantastis untuk para anggota DPR. 
 
Situasi pun kian memanas usai tragedi meninggalnya Affan Kurniawan (21), driver ojek online yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat aksi demonstrasi. Peristiwa tersebut memicu gelombang aksi demonstrasi massa besar-besaran di berbagai daerah pada pekan lalu.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan