Jakarta Pantomime Festival menjadi kesempatan bagi publik untuk menyaksikan kebangkitan seni gerak yang selama ini tumbuh di berbagai komunitas, sekaligus menegaskan posisi Jakarta sebagai kota yang ramah bagi pertunjukan kreatif.
Festival ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta dan Asosiasi Seniman Pantomim Indonesia. Kedua lembaga tersebut membawa misi memperkenalkan budaya Betawi ke kancah internasional melalui ekspresi tubuh yang bisa dipahami lintas bahasa dan lintas budaya.
Di tengah derasnya hiburan digital, pantomim tetap berdiri sebagai medium ekspresi yang penuh kedalaman. JakMime Fest hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ruang kreatif bagi para senimannya. Festival ini sekaligus menjadi ajang untuk mengembalikan seni pantomim ke ruang publik Jakarta agar kembali dekat dengan masyarakat.
Baca Juga :
Pantomim: Pengertian, Ciri, dan Teknik Dasar
Sejak tahun 1980-an, komunitas pantomim di Jakarta terus berkembang, namun kesempatan tampil di ruang publik masih terbatas. Kehadiran festival ini diharapkan menjadi momentum baru bagi seniman muda maupun profesional. Mereka dapat menampilkan karya yang segar, memiliki karakter kuat, dan tetap menyatu dengan akar tradisi Betawi.
Tema JakMime Fest tahun ini adalah “Funtomime – Fun with Mime”. Gagasan tersebut berasal dari maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo. Melalui konsep ini, pantomim dirayakan sebagai seni yang cair, terbuka terhadap kolaborasi, dan mampu bergerak mengikuti perkembangan zaman.
"Funtomime mendorong percampuran pantomim dengan disiplin seni lain seperti tari, teater, puisi, magic, budaya tradisi, hingga multimedia. Pendekatan tersebut membuka ruang eksplorasi yang lebih luas bagi para kreator dan memperkaya pengalaman penonton dari berbagai kalangan," katanya.
Rangkaian utama festival mencakup pertunjukan panggung yang melibatkan seniman pantomim dari beragam daerah dan generasi. Selain itu, sejumlah titik di Kota Tua akan menjadi lokasi street performance yang memungkinkan interaksi langsung antara seniman dan masyarakat.
Acara ini bakal menghadirkan seniman pantomim asal Italia, Mateo dan maestro pantomim Indonesia, Septian Dwi Cahyo dan penari Nini Didik Thowok. Billy Beatbox dan Iwa K juga bakal memeriahkan acara yang digelar gratis.

Ada pula program edukasi dan kolaborasi yang bekerja sama dengan komunitas seni, sekolah seni, media, serta desainer busana untuk memperluas kemungkinan kreatif bagi para peserta.
Seluruh rangkaian acara dirancang untuk menjadi tontonan yang inspiratif sekaligus wadah pembelajaran. Para pengunjung tidak hanya menikmati pertunjukan, tetapi juga dapat memahami proses kreatif di baliknya.
Melalui penyelenggaraan JakMime Fest 2025, Jakarta ingin memperkuat perannya sebagai pusat keberagaman seni pertunjukan di Asia Tenggara. Festival ini diharapkan menjadi gerakan budaya yang menjaga keberlanjutan pantomim sekaligus memperbarui bentuknya agar tetap relevan dalam lanskap seni modern.
Dengan konsep yang inklusif dan semangat kolaboratif, JakMime Fest hadir sebagai bukti bahwa seni tanpa kata mampu menyampaikan pesan yang kuat tentang kreativitas, identitas, dan karakter global Kota Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id