Figur yang menjadi simbol kebangkitan perfilman Korea Selatan dari era 1950-an hingga 1980-an itu mengakhiri karier panjangnya dengan catatan membintangi lebih dari 700 judul film. Peran terakhirnya di layar lebar adalah dalam drama Myong-ja Akiko Sonia pada 1992.
Karier gemilang Kim Ji-mee diawali saat ia masih remaja dengan debut di film Hwanghonyeolch (Kereta Senja) pada 1957. Dikenal dengan persona femme fatale-nya, ia menjadi bintang papan atas pada dekade 1960-an dan 1970-an.
Prestasinya diukur dengan enam penghargaan Grand Bell Awards, yang setara dengan Oscar di Korea Selatan, serta berbagai piagam penghargaan lain. Pada 2010, namanya diabadikan dalam Korean Film Hall of Fame.
Tidak hanya di bidang profesional, kehidupan pribadinya juga kerap menjadi sorotan. Julukan yang disandangnya tidak hanya berasal dari kemiripan fisik dengan legenda Hollywood tersebut, tetapi juga karena kisah percintaan dan pernikahannya yang banyak mendapat pemberitaan media. Ia tercatat menikah dan bercerai sebanyak tiga kali sepanjang hidupnya.
Sebelum wafat, seniman kelahiran Kabupaten Daedeok, Provinsi Chungcheong Selatan, pada 1940 itu sempat mendirikan perusahaan produksi sendiri di era 80-an dan pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Film Korea pada 1995. Pihak Federasi Pembuat Film Korea, seperti dilaporkan Kantor Berita Yonhap, berencana mengadakan upacara pemakaman khusus kalangan industri untuk menghormati jasa-jasanya.
Pada sebuah diskusi di Festival Film Internasional Busan tahun 2019, almarhumah pernah menyampaikan renungan haru tentang perjalanan hidupnya.
"Sebagai seorang aktris dan sebagai pribadi, saya merasa mendekati stasiun terakhir perjalanan saya. Saya akan sangat berterima kasih jika Anda dapat menyimpan saya selamanya di hati Anda," ujarnya kala itu, dilansir dari NME.
Kini, warisan dan kenangan akan dirinya akan tetap abadi dalam sejarah sinema dan hati para penggemarnya.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News