Lee Dong Gun (foto: instagram)
Lee Dong Gun (foto: instagram)

Lee Dong Gun Idap Penyakit Langka, Hanya 1% dari Populasi Korea

Elang Riki Yanuar • 29 September 2025 20:56
Jakarta: Aktor Lee Dong Gun secara mengejutkan mengungkap diagnosisnya mengidap ankylosing spondylitis, sebuah penyakit langka yang hanya memengaruhi sekitar satu persen dari populasi Korea. Pengakuan ini disampaikan dalam episode program televisi SBS My Ugly Duckling yang tayang pada 28 September 2025. 
 
Penyakit yang bersifat genetik ini menyebabkan peradangan kronis pada tulang belakang yang dapat mengakibatkan kekakuan dan penyatuan tulang.
 
Kondisi pria berusia 45 tahun itu terungkap setelah ia mengunjungi rumah sakit akibat keluhan radang mata yang tak kunjung sembuh. Alih-alih hanya memeriksakan matanya, pemeriksaan yang dijalaninya justru berkembang menjadi rontgen seluruh tubuh. 

"Mata saya merah, dan terkadang fokus saya hilang. Ketika kondisinya memburuk, kemerahannya parah dan saya menjadi sangat sensitif terhadap cahaya,” jelasnya.
 
 
baca juga: 
 

 
Bintang serial Sweet 18 itu mengaku telah mengalami keluhan-keluhan tersebut selama lebih dari setahun, dengan kekambuhan yang terjadi setidaknya sebulan sekali. Satu-satunya cara meredakan gejalanya adalah dengan mengonsumsi antibiotik dan hidup bergantung pada obat tetes mata.
 
Dokter yang memeriksanya menjelaskan bahwa gejala yang dialami Lee merupakan indikasi uveitis kronis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mata. Namun, frekuensi kekambuhan uveitis yang tinggi jarang terjadi dan dapat menjadi penanda adanya ankylosing spondylitis. Penyakit ini menyebabkan tulang belakang secara bertahap menegang dan menyatu, membatasi mobilitas penderitanya.
 
Pemeriksaan lebih lanjut mengonfirmasi kecurigaan tersebut. Dokter mengungkapkan bahwa sendi sakroiliaka sang aktor menunjukkan artritis stadium 2-3, yang dikaitkan dengan peradangan akibat gen HLA-B27. Meski tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, Lee termasuk dalam satu hingga dua persen kasus langka yang mengalaminya. 
 
"Karena bersifat genetik, penanganan seumur hidup sangat penting," tegas sang dokter, dilansir dari Allkpop.
 
Selain itu, ayah satu anak ini juga teringat akan pengalaman nyeri hebat yang dialaminya sepuluh tahun silam. 
 
"Saya terbangun tengah malam dengan rasa sakit yang menusuk di otot trapezius, seperti tertusuk penusuk. Rasanya sakit sekali hanya untuk bernapas," kenangnya. 
 
Saat itu, ia menduga itu hanya masalah diskus yang bergeser. Untuk mengelola kondisi ini, dokter menekankan pentingnya mengatur pola hidup, termasuk berhenti merokok dan minum alkohol, serta menerapkan diet anti-inflamasi.
 
(Maulia Chasanah)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan