Sebelumnya, naskah Semar Gugat ini sudah pernah ditampilkan oleh Teater Koma pada 1995. Lakon ini membuat sang sutradara, Nano Riantiarno mendapatkan penghargaan South East Asia Writers tahun 1998 yang diserahkan oleh Putra Mahkota Thailand, Pangeran Maha Vajiralongkorn.
"Lakon Semar Gugat menjadi sarana untuk menyampaikan kritik sosial yang kerap terjadi di masyarakat. Dikemas dengan kreatif sehingga menampilkan pertunjukan yang menarik dan tentunya menghibur penonton yang hadir. Kami harap pertunjukan ini akan menghibur, dan juga penonton yang hadir bisa memahami pesan moral yang kami sampaikan dalam lakon ini," tutur Nano Riantiarno, sutradara pementasan Semar Gugat, di kawasan Bintaro, Jakarta, Rabu (24/02/2016).
Teater Koma dalam setiap pertunjukannya selalu memberikan penampilan yang sarat pesan. Dikemas dalam penampilan yang bersifat satire, Teater Koma mampu memberikan kritik sosial yang cocok dengan keadaan zaman.
Meskipun pemerintahan Indonesia sudah beberapa kali berganti, namun keadaan sosial dan negara yang tak berubah membuat lakon Semar Gugat ini kembali dipentaskan oleh Teater Koma.
"Lakon ini pertama kali ditampilkan tahun 1995. Sampai sekarang sudah 21 tahun, tapi masih saja banyak korupsi di mana-mana. Masih banyak rakyat miskin di mana-mana. Maka dari itu Semar Gugat ditampilkan kembali," jelas Nano.
Nano Riantiarno menambahkan, tak banyak yang berubah dari Semar Gugat yang akan ditampilkan Teater Koma kali ini.
Semar Gugat bercerita tentang perselisihan antara Semar dan Arjuna. Srikandi meminta mas kawin yang tak masuk akal kepada sang calon suami, Arjuna.
Hal ini membuat Semar marah dan kemudian Semar menantang Arjuna dan Srikandi untuk adu sakti.
Semar Gugat akan ditampilkan pada 3-10 Maret 2016 di Gedung Kesenian Jakarta. Harga tiket mulai dari Rp75 ribu hingga yang paling mahal Rp350 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id