Duta Baca Indonesia merupakan seorang publik figur yang lekat dengan dunia perpustakaan dan aktivitas membaca. Selain mengampanyekan kebiasaan membaca, seorang duta baca juga harus berperan aktif dalam menumbuhkan minat membaca.
"Misi utama duta baca adalah mengampanyekan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat Indonesia. Berperan aktif membantu program nasional dalam menumbuhkembangkan kebiasaan membaca masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan yang telah dipersiapkan Perpusnas (Perpustakaan Nasional)," ujar Kepala Perpustakaan Nasional Sri Sularsih, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Beberapa kegiatan yang dipersiapkan Perpusnas untuk meningkatkan minat membaca antara lain, penyuluhan, kampanye, seminar, talk show, dan pencanangan gemar membaca.
Menjadi seorang duta baca membuat Najwa merasa khawatir sekaligus senang.
"Menjadi duta baca, perasaan saya bercampur antara khawatir sekaligus senang. Kekhawatiran saya adalah mengenai data tentang minat membaca buku. Dalam kebiasaan membaca, kita sudah tertinggal jauh. Kalau tidak mengejar sekarang malah akan semakin jauh," tutur Najwa Shihab.
Minat membaca di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, menurut data UNESCO, minat membaca di Indonesia adalah 0,01 persen. Ini berarti, hanya satu dari 10 ribu orang yang memiliki kegemaran membaca.
"Menyenangkan bisa menularkan kecintaan terhadap buku. Saya yakin bahwa yang namanya kebiasaan baik itu bisa menular. Bahkan, bisa menular lebih cepat daripada kebiasaan buruk," lanjut Najwa.
Sebelum Najwa, terdapat beberapa pesohor lain yang pernah menjadi duta baca, yakni Tantowi Yahya dan Andy F Noya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News