"Sangat penting melakukan riset dan studi pustaka terhadap naskah yang akan kita pilih untuk dimainkan dalam pertunjukan teater," ujar Nano Riantiarno pada jumpa pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (29/10/2015).
Pentingnya melakukan riset adalah untuk membantu memaksimalkan pendalaman karakter serta pengetahuan lain yang berkenaan dengan naskah yang akan ditampilkan.
"Banyak yang harus diriset dalam masa persiapan. Semuanya kita riset mulai dari penokohan, isu sosial pada masa itu, kecocokan dengan keadaan sekarang, dengan keadaan pemerintah kita juga. Semuanya kita riset," jelas Nano.
Riset yang dilakukan tidak hanya sekadar berselancar di internet, namun perlu juga untuk membaca buku. Sebab, buku memberikan pengetahuan lebih dalam.
Proses riset yang dilakukan Teater Koma rata-rata menghabiskan waktu antara setengah bulan hingga sebulan sebelum menghafal naskah.
"Biasanya sebelum memilih naskah apa yang akan ditampilkan, kita punya empat pilihan naskah. Kemudian, kita riset kecil-kecilan dulu, sebelum kita melakukan voting untuk memilih naskah pertunjukan. Habis itu, kita melakukan riset mendalam," tutur Nano.
"Teater itu tidak hanya sekadar pertunjukan hiburan saja, karena buat saya teater adalah pertunjukan yang mencerdaskan," kata suami Ratna Riantiarno ini.
Teater Koma menggelar pertunjukan Inspektur Jendral di Gedung Kesenian Jakarta, pada 6 hingga 15 November 2015. Harga tiket beragam, mulai dari Rp75 ribu hingga Rp350 ribu.
Sebelumnya, Teater Koma telah mengadakan pagelaran Opera Ular Putih pada April 2015, dan Sampek Engtay pada Agustus lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News