Pelantun lagu “Bertaut” itu telah membuka suara terkait banyaknya penampil yang mundur dari Pestapora 2025. Hal ini terjadi setelah mereka mengetahui bahwa PT Freeport Indonesia menjadi salah satu sponsornya.
Walaupun pihak penyelenggara telah mengumumkan pembatalan kerja sama dengan perusahaan tersebut, tetapi beberapa musisi tetap memutuskan untuk tidak tampil di Pestapora, seperti Hindia, .Feast, dan band Sukatani.
Namun ada beberapa penampil yang memutuskan untuk hadir di Pestapora 2025, termasuk Nadin Amizah.
Ia mengatakan alasannya karena rasa sayang kepada para penggemar yang telah membeli tiket dan datang menontonnya di Pestapora 2025. Nadin percaya bahwa bentuk perjuangan yang dilakukan oleh para musisi berbeda-beda.
baca juga: Rapper Yacko dan The Panturas Donasikan Uang dari Pestapora ke WALHI |
“Aku yakin apa yang sedang dilakukan oleh aku, juga teman-teman musisi yang tidak jadi manggung, semangatnya tetap sama,” katanya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Minggu, 7 September 2025.
Sebelum memutuskan tampil di Pestapora 2025, Nadin mengaku sempat merasakan dilema. Hal ini berhubungan dengan merek yang menjadi sponsor acara.
“Saat aku memutuskan, 'Oke, mungkin hari ini aku tidak manggung.' Itu berarti aku harus tidak manggung juga di semua acara lain yang berafiliasi dengan merek tertentu. Itu mencakup 80% acara yang masih ada di Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Nadin pun meminta kepada para pihak penyelenggara untuk mengembalikan ruang kecil bagi para pelaku di industri musik tanah air.
“Apa yang aku inginkan saat ini, terutama untuk Ucup dan teman-teman yang masih mengadakan acara besar di Indonesia, adalah bagaimana kalau kita kembalikan ruang-ruang kecil yang kita miliki sebagai pelaku musik,” ucapnya.
Menurutnya, mereka tidak membutuhkan sponsor besar kalau memang hanya membawa dampak yang buruk.
“Dimana kita tidak membutuhkan sponsor raksasa yang pada akhirnya merek-merek besar itu tidak adil,” lanjut Nadin.
Ia pun mengaku bisa membuat acara tanpa adanya sponsor dari merek-merek besar.
“Aku tuh masih sering mengadakan acara showcase dan konser. Aku bisa kok, membuatnya tanpa mereka. Aku yakin kamu juga bisa,” tutur Nadin.
Jika nanti acaranya menjadi lebih kecil, ia berpikir bahwa manusia mungkin saja membutuhkan ruang yang tidak sebesar Pestapora.
“Mungkin sebagai manusia kita butuh ruang yang lebih kecil dari ini semua,” ucap Nadin.
“Bagaimana kalau kita bisa lebih terkoneksi dengan musik tanpa bisnis yang terlalu raksasa, tanpa kapitalisme yang merugikan kita semua?” tanyanya.
Walaupun merasa belum cukup mampu untuk menyuarakan hal tersebut, tetapi Nadin menekankan bahwa perjuangan mereka tetap sama.
“Aku tahu, kapasitas aku terlalu kecil untuk membicarakan semua ini. Tapi aku harap, perjuangan kita tetap sama. Perjuangan kita untuk kita semua,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News