Ia mengatakan banyak perubahan terjadi di Indonesia sejak kunjungan terakhirnya pada tahun 2003, dan ia benar-benar tersentuh dengan keramahan penggemar di Indonesia. Richie Ren pun berkesempatan menikmati berbagai kuliner khas Indonesia, dan mengaku sangat menyukai masakan khas Indonesia.
Selama konferensi pers, Richie disuguhkan beberapa jenis makanan lokal seperti nasi uduk, iga sapi, onde-onde,es dawet, martabak. Ia juga selalu mengikuti kata-kata menggunakan bahasa Indonesia yang diucapkan pembawa acara, seperti "nasi goreng", "enak".
"Saya biasanya menghafal lirik sambil berlari. Kemudian, saya bernapas. Saya banyak bernapas saat bernyanyi. Selain itu, setiap kali saya pergi ke tempat baru, studio baru, saya akan ke sana terlebih dahulu untuk melihat apakah ada perbedaan dalam kesan saya. Saya harus melihat ke arah penonton, apakah mereka dapat melihat saya dengan jelas?," kata Richie saat ditanya mengenai persiapannya menjelang konser.
Richie Ren menyatakan bahwa meski banyak fans yang tidak memahami lirik Mandarin, namun musik bisa mengalahkan rintangan bahasa.
"Terkadang musik dapat melampaui batasan bahasa. Sama seperti ketika saya mendengarkan versi rakyat Indonesia dari 'Tian Mi Mi', kira-kira saya dapat memahami secara apa yang dinyanyikan. Karena terkadang melodi dan cara emosionalnya bernyanyi dapat melampaui batasan bahasa," ungkap Richie.
| baca juga: Penyanyi Pontianak Bakal Buka Konser Richie Ren di Indonesia |
"Jadi saya berharap bahwa dalam hal musik dan konser saya, setiap orang dapat memiliki beberapa kesan ketika mendengarkan lagu-lagu saya, dan kemudian beberapa desain panggung akan membuat setiap orang merasakan emosi yang ingin kami ekspresikan," sambungnya.
Acara juga diselingi dengan perayaan ulang tahun Richie Ren yang jatuh pada tanggal 23 Juni, yang ditutup dengan pemotongan tumpeng.
Konser Richie Ren bertajuk "Miracle" ini menjadi momen istimewa bagi penggemar musik Mandarin di Indonesia untuk menyaksikan langsung penampilan ikon musik yang telah melahirkan banyak hits ini.
Konser Richie Ren bakal digelar di Sentul International Convention Center (SICC) pada 21 Juni 2025. Konser ini bakal dibuka oleh penyanyi Indonesia yakni, Desy Huang Jia Mei.
Seperti diketahui, Richie Ren, yang dikenal dengan lagu-lagu hitsnya seperti "Xin Tai Ruan","Dui Mian De Nu Hai Kan Guo Lai"dan "Shang Xin Tai Ping Yang, telah memikat hati jutaan penggemar musik Mandarin di seluruh dunia dengan suara merdunya dan penampilan panggungnya yang karismatik.
Konser ini akan menjadi kesempatan langka bagi para penggemar musik Mandarin di Indonesia untuk menyaksikan penampilan langsung dari sang legenda.
Richie Ren memulai debutnya pada bulan Desember 1990 dengan album studio Ask Again di bawah naungan Synco Cultural Corporation. Pada tahun 1996, ia menandatangani kontrak dengan Rock Records dan merilis album / Feel Good! yang terjual lebih dari 160.000 kopi di Taiwan. Terobosannya terjadi pada akhir tahun 1996 dengan album studio kelimanya" Xin Tai Ruan" yang terjual lebih dari 1.000.000 kopi di Tiongkok dan lebih dari 2.300.000 kopi di seluruh Asia.
Pada bulan Agustus 1998, album Richie Ren yang berjudul "Ai Xiang Tai Ping yang" dirilis. Lagu "Ren Xiao Yao" dari album ini adalah lagu tema pembuka dan penutup dari serial The Return of the Condor Heroes tahun 1998. Album ini mencapai puncaknya di nomor satu di tangga album IFPI Taiwan dan terjual lebih dari 1.200.000 kopi di Taiwan, menjadikannya salah satu album terlaris sepanjang masa di negara tersebut. Richie Ren juga membintangi Condor Heroes, berperan sebagai Yang Guo.
Pada tahun 2005, Richie Ren bergabung dengan EMI, dan album pertamanya dari EMI Old Place (5) dirilis setahun kemudian. Pada tahun 2008, Richie Ren menandatangani kontrak dengan East Asia Records (H). Sekarang, Richie Ren adalah artis solo di Rock Records. Karier solo di dunia rekaman dimulainya dengan album "Zai Wen Yi Ci" yang dirilis pada tahun 1991.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
