Menggandeng dua kurator, yaitu Ignatia Nilu (ARTJOG) dan Tesla Manaf (Kuntari), pada tahun ini JNB berhasil menghimpun total 113 proyek musik dari program pendaftaran terbuka. Mereka yang mendaftar berasal dari berbagai negara, termasuk dari Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerka Selatan dan Utara. Para kurator sendiri telah memilih penampil yang mewakili global, Indonesia, dan khususnya Yogyakarta. JNB juga bekerjasama dengan platform di bidang seni dan musik asal Eropa, SHAPE+, yang membawa beberapa artis mereka ke festival ini.
"Jogja Noise Bombing (JNB) adalah kolektif berbasis musik noise dan eksperimental yang berdomisili di kota Yogyakarta. Kolektif ini dibentuk berdasarkan keinginan beberapa seniman bunyi untuk mengamplifikasikan jenis musik ini melalui metode bernama Noise Bombing. Noise Bombing adalah serangkaian metode untuk menguji aksesibilitas atau kemungkinan penerimaan beberapa titik di ruang publik terhadap bunyi-bunyi dan memiliki kecenderungan mengganggu (noise atau bising). Metode ini juga digunakan sebagai alat intervensi dan responsif terhadap homogenitas kebisingan yang ada di ruang publik," seperti tertulis dalam keterangan pers.
Di hari pertama JNB Fest 2025 akan digelar empat program sekaligus dalam satu hari: noise bombing di jalanan, pembukaan pameran arsip, KOMBO akustik serta pertunjukan musik. Noise Bombing sendiri akan diadakan di sekitaran Jl. Jendral Sudirman mulai 15.00 – 17.00 dilanjut dengan pembukaan pameran arsip JNB di VRTX Compound Space. Di sela pembukaan pameran, kolektif KOMBO juga menggelar sesi akustik di tempat yang sama. Susunan acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan utama di deCored Coffee & Eatery yang tidak jauh dari VRTX, mulai pukul 20.30.
Baca juga: Film Conclave Alami Lonjakan Penonton Usai Paus Fransiskus Meninggal |
Pameran arsip JNB bertajuk 13 Years of Noiseparation ini akan digelar tiga hari berturut turut di Modular Space are VRTX Compound Space. Hari kedua dan ketiga selain pameran juga akan ada lokakarya, diskusi serta Ambient Evening di tempat yang sama, kemudian ditutup dengan pertunjukan utama di deCored Coffee & Eatery.
Lokakarya hari kedua dan ketiga akan diisi oleh Rully Shabara (Senyawa) dengan XHABARABOT VOICE MACHINE/XVM. Lokakarya ini merupakan sebuah pendekatan baru dalam penciptaan musik dengan menggunakan suara manusia sebagai satu-satunya sumber bunyi.
Diskusi pada hari kedua mengenai Negosiasi dan Relevansi Antara Bunyi dan Ruang Publik dengan penyaji cerita Indra Menus (JNB), Septi OJK (Tuesday Louder), dan Daniel Bagas (Kelana Swara Ambarukmo). Masih di area VRTX, gig Ambient Evening digelar bekerjasama dengan kolektif Ambient Evening, Kelana Swara Ambarukmo, Times Pizzeria, dan Sine Lab & Radio bertempat di Times Pizzeria dengan beberapa penampil yang membawakan musik yang lebih bernuansa ambient. Hari kedua ditutup dengan dengan pertunjukan utama di deCored Coffee & Eatery.
Di hari terakhir, setelah lokakarya XVM, diskusi berlanjut dengan tema Baca, Dengar, Bicarakan - Kebisingan Sebagai Aspirasi Bunyi. Format diskusi ini adalah diskusi performatif dengan Krisna Widiathama (SODADOSA) sebagai narasumber yang akan membagikan kebiasaannya sebagai seorang pencipta dan penampil musik noise. Gatot Danar Sulistiyanto (Art Music Today/Rekam Bergerak) sebagai seorang pakar tata suara dan Andreas Siagian (Instrument Asia) sebagai pakar pembuatan instrumen musik elektronik akan menjadi perespon dan pembaca hal-hal yang diceritakan oleh Krisna. Sama seperti hari kedua, program hari terakhir akan dilanjut dengan Ambient Evening di Times Pizzeria (area VRTX) dan pertunjukan utama di deCored.
Demikian informasi mengenai Jogja Noise Bombing Festival 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id