Panggung 20 Tahun OST Janji Joni di Soundrenaline 2025 (Foto: Medcom/Basuki Rachmat)
Panggung 20 Tahun OST Janji Joni di Soundrenaline 2025 (Foto: Medcom/Basuki Rachmat)

Soundtrack yang Hidup Lebih Panjang dari Filmnya, Lagu-lagu Film Janji Joni Dirayakan di Soundrenaline 2025

Basuki Rachmat • 22 Desember 2025 14:27
Jakarta: Film Janji Joni (2005) tak hanya dikenang lewat kisah ikonik yang dibintangi aktor Nicholas Saputra, tetapi juga melalui deretan soundtrack legendaris yang merepresentasikan geliat kancah musik independen Indonesia di awal 2000-an. Dua dekade setelah film tersebut dirilis, lagu-lagu dari album original soundtrack Janji Joni kembali dihidupkan dalam sebuah pertunjukan spesial di fetival musik Soundrenaline 2025.
 
Perayaan 20 tahun OST Janji Joni ini digelar di panggung ASEAN District, Taman Kota Peruri, Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Desember 2025. Momen tersebut menjadi ajang nostalgia sekaligus penanda penting perjalanan musik independen Tanah Air yang hingga kini masih terus berdenyut.
 
Konsep pertunjukan pun dikemas secara unik. Sejumlah vokalis dari band pengisi soundtrack tampil bergantian membawakan lagu-lagu mereka secara live, diiringi oleh backing band yang dipimpin oleh Nikita Dompas. Format ini membuat penampilan terasa cair dan penuh kejutan.

Penonton Soundrenaline malam itu diajak kembali hanyut ke atmosfer awal 2000-an melalui tujuh lagu dari album OST Janji Joni. Penampilan dibuka oleh Ale dan Ario dari The Adams lewat lagu "Konservatif", disusul Sari dari White Shoes & The Couples Company yang membawakan "Senandung Maaf". 
 
Marcel Thee dari Sajama Cut tampil dengan "Less Afraid", sementara Sir Dandy membawakan lagu legendaris Teenage Death Star, "I’ve Got Johnny in My Head".
 

Soundtrack yang Hidup Lebih Panjang dari Filmnya, Lagu-lagu Film Janji Joni Dirayakan di Soundrenaline 2025
Para pengisi soundtrack film Janji Joni (2005) tampil di Soundrenaline 2025 (Foto: Medcom/Basuki Rachmat)
 

Rebecca Theodora juga turut hadir membawakan lagu "Satu Waktu", dilanjutkan David Tarigan dengan "Setan Kredit". Set nostalgia tersebut ditutup oleh Bilal Indrajaya yang menggantikan sosok mendiang Ade Paloh membawakan lagu ikonik dari Sore, "Funk the Hole", yang disambut riuh sorak sorai penonton.
 
Usai penampilan tersebut, saya bersama sejumlah awak media lain pun berkesempatan berbincang langsung dengan para pengisi soundtrack Janji Joni di belakang panggung Soundrenaline 2025.
 
Dalam sesi bincang-bincang, pengamat musik sekaligus penggagas Irama Nusantara, David Tarigan, mengungkapkan bahwa proyek kolaborasi ini berawal dari ajakan Ferry Dermawan selaku kurator Soundrenaline 2025 dari Plainsong Live, melalui drummer Seringai, Edy Khemod yang bertindak sebagai show director.
 
"Karena kuratornya, Ferry yang minta ke kami melalui show directornya yaitu Edy Khemod. Dia ngajak kami-kami ini semua yang pernah terlibat dalam soundtracknya Janji Joni," ujar David Tarigan.
 
Ia menambahkan, selama 20 tahun sejak film tersebut dirilis, belum pernah ada perayaan khusus yang menghadirkan para pengisi soundtrack dalam satu panggung.
 
"Memang tidak pernah dibikin sebuah perayaan sebelumnya. Semenjak filmnya rilis pun sebenarnya tidak pernah ada show khusus yang menampilkan para pengisi soundtracknya gitu. Jadi ini sekalian menjadi ajang 20 tahunnya Janji Joni.  Dibikin show dari band-band yang udah pada tua juga ini ya sebenarnya untuk ke audience yang baru, itu seru banget sih," lanjutnya.
 

Peran Penting Film Janji Joni bagi Kancah Musik Independen Menurut David Tarigan

Soundtrack yang Hidup Lebih Panjang dari Filmnya, Lagu-lagu Film Janji Joni Dirayakan di Soundrenaline 2025
 
Lebih jauh, David Tarigan menilai film Janji Joni memiliki peran signifikan dalam memperkenalkan kancah musik independen ke khalayak yang lebih luas. Menurutnya, soundtrack film ini menjadi semacam sampler dari warna musik baru yang sedang berkembang di Indonesia kala itu.
 
"Dulu tuh salah satu yang membuat Janji Joni soundtrack-nya itu penting adalah, dia itu menjadi sampler dari apa yang baru dalam musik Indonesia saat itu gitu. Jadi kancah musik independen itu sedang lagi developing, karena pengisi soundtracknya itu kebanyakan adalah artis-artis dari kancah independen. Jadi ketika film ini terkenal, ini menjadi pembuka sound baru untuk bisa dikenal masyarakat lebih luas," tutur David Tarigan.
 
Ia pun menyoroti bagaimana film tersebut menjadi pintu masuk bagi banyak band independen untuk dikenal lebih luas, bahkan bertahan dan berkembang hingga dua dekade kemudian.
 
"Lewat film yang hit ini, oang-orang jadi mengenal Teenage Death Star karena pembuka filmnya lagu 'I Got Johnny In My Head'. Hal-hal seperti itu jadi penting sekali untuk kancah musik independen. Menariknya adalah, hampir semua band itu (pengisi soundtrack Janji Joni) sekarang masih ada dan bahkan band-nya jauh lebih besar lagi dibanding saat film Janji Joni keluar. Contohnya kayak The Adams yang sekarang menjadi 100 kali lipat lebih besar dan dikenal," ungkapnya.
 
Soundtrack yang Hidup Lebih Panjang dari Filmnya, Lagu-lagu Film Janji Joni Dirayakan di Soundrenaline 2025

Rebecca Theodora & Ale "The Adams" Kembali Bernostalgia 

Rasa nostalgia juga dirasakan para musisi yang terlibat. Rebecca Theodora mengaku senang dan bangga bisa kembali membawakan lagu soundtrack Janji Joni setelah 20 tahun berlalu.
 
"Cukup seneng dan cukup bangga menjadi part dari soundtrack Janji Joni ini. Dan bisa bawain lagi malam ini tuh seru banget, kayak 'Oh iya, gue pernah menjadi part dari project ini ya 20 tahun yang lalu, di saat gue masih cimit'. Selain seneng tentunya bangga, karena ternyata segitu long lastingnya," tutur Rebecca.
 
Hal serupa dirasakan oleh Ale dari The Adams yang tak menyangka antusiasme penonton masih begitu besar, bahkan ikut sing along bersama mereka menyanyikan lagu-lagu dari OST Janji Joni.
 

 
"Ketika tadi nyanyi, gue langsung reminiscing ke belakang, kayak 'Anjir ya, udah 20 tahun ternyata'. Tadi mereka (penonton) hampir setiap lagu tuh mereka nyanyi loh. Gue juga bingung, jadi kayak 'Wah, oke banget ya ternyata'," ujar Ale.
 
Soundrenaline sendiri di tahun 2025 ini mengusung tema Sana Sini Di Jakarta dan hadir dengan konsep baru sebagai festival musik multicities dan multivenues. Konsep ini membuka ruang bagi berbagai pelaku industri musik untuk berkontribusi dalam menciptakan pengalaman festival yang inklusif, relevan, dan berdampak.
 
Pendekatan tersebut memungkinkan hadirnya kurasi lintas genre, skena, dan daerah, sekaligus mendorong interaksi antara musisi, komunitas, dan audiens dari latar belakang yang beragam.
 
OST Janji Joni Live sendiri menjadi salah satu penampilan spesial utama yang ditunggu di panggung ASEAN District yang berlokasi di Taman Peruri Kota, Jakarta Selayan.
 
Sementara itu, sejumlah musisi lintas genre lainnya tampil di Istora District yang digelar di Bengkel Space SCBD dan Lucy In The Sky, serta Blok M District yang berlangsung di tiga venue berbeda, yakni M Bloc Live House, COMA Jakarta, dan Krapela Row 9.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan