Star Trek Beyond baru tayang di Amerika pada 22 Juli 2016. Seperti dilaporkan The Wrap, Star Trek Beyond diproyeksikan meraih USD60 juta atau Rp786 miliar pada pekan pembukaan.
Proyeksi ini cukup realistis mengingat review baik yang diterimanya. Apalagi, proyeksi ini terbilang lebih kecil dibandingkan film Star Trek sebelumnya. Film Star Trek (2009) meraih USD75,2 juta pada pekan pertamanya, sedangkan Star Trek Into Darkness (2013) memeroleh USD70,2 juta di tingkat domestik.
Biaya produksi Star Trek Beyond sendiri mencapai USD185 juta. Dua film sebelumnya, Star Trek menghabiskan dana sebesar USD150 juta, sedangkan Star Trek Into Darkness menelan biaya USD190 juta.
Franchise Star Trek pun selalu untung karena di seluruh dunia Star Trek dahulu meraih USD385,6 juta, sementara Star Trek Into Darkness mendapatkan hasil lebih tinggi yaitu, USD467,3 juta.
Dengan proyeksi USD10-15 juta lebih kecil, Star Trek Beyond diprediksi mendapatkan pendapatan global yang lebih rendah dibanding film sebelumnya. Namun, proyeksi ini bisa saja berubah.
Sementara itu, Star Trek Beyond sudah lebih dulu tayang pada 20 Juli 2016 di Indonesia. Kehadiran Star Trek Beyond terasa dekat dengan publik Indonesia karena tampilnya Joe Taslim sebagai salah satu pemain. Bintang film The Raid itu memerankan karakter Manas.
Film yang menampilkan aktor Indonesia memang selalu mencuri perhatian penikmat film Tanah Air. Sebut saja ketika aksi Joe Taslim di film Fast and Furious 6 atau penampilan Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Cecep Rahman di film Star Wars The Force Awakens.
Menarik ditunggu apakah kehadiran Joe Taslim di Star Trek Beyond mampu mengundang minat penonton di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
