Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam "The Weekly Brief With Sandi Uno, mengatakan bahwa Festival Film Bulanan 2024 kembali dengan wajah baru untuk melambangkan semangat yang lebih kuat dalam mendukung ekraf Indonesia.
Baca juga: Evakuasi Mama Emola Raih Film Pendek Terbaik di FFI 2023 |
“Dua tahun pelaksanaan Festival Film Bulanan mendapatkan total hampir 1.500 submisi film yang berasal dari 1.200 komunitas di berbagai daerah, dan pada tahun 2024 Fesbul 2024 akan hadir di Film Market Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2024, di Prancis,” kata Menparekraf Sandiaga.
Keenam film tersebut dari Kategori Ide Cerita Terbaik yakni Romansa di Balik Pagar Akal, dari rumah produksi Hura Haru Film, Bandung Jawa Barat. Kategori Visual Terbaik, yaitu Pepadu, dari rumah produksi Ruang Tengah Creative, Lombok, NTB. Kategori Audio Terbaik, yaitu Facticity, dari rumah produksi Javania Films dan Rupa Rupa Films, Bantul, DIY.
Kategori Film Dokumenter Terbaik, dengan Sailum: Song of The Rustiling Leaves, dari rumah produksi Project Multatuli dan Atmakanta Studio, Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Kategori Film Fiksi Terbaik, Basri & Salma In a Never-Ending Comedy, dari rumah produksi Hore Pictures, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dan Kategori Apresiasi Favorit Penonton, yaitu Titip Sendal, dari rumah produksi Historia Kreator, Pontianak, Kalimantan Barat.
Direktur Musik, Film dan Animasi, Kemenparekraf/Baparekraf Mohammad Amin, yang hadir secara online, menyampaikan bahwa para sineas Indonesia yang hadir di Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2024 diharapkan dapat menimba ilmu lebih banyak dari sineas dunia.
“Kalau kita ke Clermont-Ferrand kita juga belajar di sana itu sepertinya lebih cocok ke festival film bulanan yang fokusnya pada film pendek,” kata Amin.
Baca juga: Tak Bisa Melihat, Mahasiswa UGM Ini Buktikan Tetap Bisa Jadi Sutradara Film |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News