Tepatnya tahun 1973, saat itu Christine berumur 16 tahun. Awal mulanya Christine merasa ragu untuk terjun dalam dunia peran, lantaran dirinya tidak memiliki pengalaman apapun.
“Ibu saya menyampaikan ada sutradara teater dan film yang terkenal, Slamet Rahardjo menawarkan kamu untuk terlibat dalam produksi mereka yang kedua yang judulnya Cinta Pertama," ucap Christine dalam Siniar bersama Marianne Rumantir, Youtube TS Media.
Christine mengatakan, saat itu tak ada ketertarikan sedikit pun pada bidang kesenian. Dia sempat menolak terlibat dalam debut pertamanya tersebut, tetapi rasa tak enak hati karena terus ditawarkan membuat Christine mencoba untuk masuk dunia peran.
baca juga: Kronologi Meninggalnya Liam Payne |
“Ibu saya sampaikan nanti deh Pak Teguh, Pak Slamet kalau Christine sudah kembali dari Bandung, biar ketemu langsung. Ibu bersyukur punya orang tua yang sangat demokratis sekali, memberikan kepercayaan dan kebebasan penuh kepada anaknya, untuk menentukan pilihan,” tutur Christine.
Singkat cerita, Christine datang ke kantor Teguh Karya yang merupakan sineas ternama Indonesia hingga saat ini. Setibanya di sana, Christine disambut dengan hangat, tak lama berbincang, Christine diajak bertemu sutradara yang lain.
“Kalau Pak Teguh waktu itu nanya kamu mau gak main film sama om, pasti saya bisa dengan mudah menjawab tidak om,” ungkap Christine.
Kedatangan Christine ke kantor Teguh ternyata untuk menyampaikan ketidaktertarikannya dalam dunia peran, akan tetapi cara Teguh memperlakukan Christine membuat dirinya akhirnya mau mencoba hal yang tak pernah terpikirkan olehnya itu.
“Karena waktu kecil senangnya matematika, kesenian gak suka sama sekali, walaupun di keluarga ayah bisa main piano, abang yang paling tua main segala macam alat musik, kaka perempuan suaranya bagus, karena aku anak yang introvert,” sambungnya.
baca juga: Christine Hakim: Tanpa Dukungan Ibu Saya Tidak Seperti Sekarang |
Profil Christine Hakim
Christine Hakim merupakan aktris senior Indonesia yang namanya telah dikenal sebagai pemain film, series, maupun sinetron. Dirinya telah membintangi puluhan film baik dalam maupun luar negeri.
Bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim, lahir di Kuala Tugkal, Jambi, 25 Desember 1956. Berikut sederet film yang pernah dibintangi Christine: Atheis (1974), Ranjang Pengantin (1974), Bandung Lautan Api (1974), Di Balik Kelambu (1982), Pengemis dan Tukang Becak (1978), Pengemis dan Tukang Becak (1978), In the Name of Love (2008), Eat Pray Love (2010), Kartini (2017), A Perfect Fit (2021), Sri Asih (2022), dan masih banyak lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News