Rektor UMB, Arissetyanto Nugroho di Jakarta, Kamis (5/6/2014) kemarin mengatakan, kiprah mahasiswa jurusan Broadcasting dalam dunia film sangat aktif.
Terlibatnya mahasiswa UMB dalam kegiatan tersebut, merupakan bentuk kerjasama untuk memajukan Indonesi dari berbagai aspek terutama remaja dalam industri film.
"Pihak kampus memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat tentang masalah sosial dalam dunia film," kata Arissetyanto.
Damien Dematra dari Internasional Film Festival For Environment, Health and Culture (IFFEHC), mengatakan, kriteria yang dilombakan dalam festival ini seperti menarik, menghibur, memberi aspirasi serta dipadu dengan teknik sinematografi.
Ia berharap, festival film ini dapat mendukung para sineas dalam dan luar negeri untuk berkarya bagi perbaikan kehidupan manusia khususnya dalam bidang lingkungan, kesehatan dan budaya.
Ditambahkannya, film pun dapat memberi kesadaran tentang pentingnya menjaga bumi agar lebih nyaman dan aman. "Ada pesan dari setiap film yang dilombakan untuk kehidupan yang aman dan nyaman," katanya.
Kepala Bidang Studi Broadcasting UMB, Feni Fasta, mengatakan, dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan dapat mengembangkan kompetensi dan memajukan bidang studi broadcasting dalam dunia film.
"Mahasiswa lainnya diharapkan dapat termotivasi untuk membuat karya dan ikut dalam festival lainnya," ujarnya.
Asia Pasific Internasional Film Festival dan Award pada tahun ini merupakan yang ketiga kalinya dan dilaksanakan di Jakarta dengan tema Asia Pasific International Film Festival - Environment, Helath and Culture.
Ajang yang menjadi wadah bagi sineas independen menyuarakan pesan tentang masalah sosial terutama kesehatan, lingkungan dan budaya.
Festival ini diikuti oleh sineas dari 55 negara dengan total 465 film. Seluruh sineas mendapat penghargaan untuk kategori film cerita pendek, panjang, dokumenter panjang dan pendek serta kategori pendatang baru. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News