Film Death Note (Foto: Nippon TV/Warner Bros)
Film Death Note (Foto: Nippon TV/Warner Bros)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil

Rafi Alvirtyantoro • 09 November 2024 10:36
Jakarta: Film Jepang menjadi tontonan banyak orang dari berbagai usia. Namun ternyata ada film Jepang yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak.
 
Sangat penting bagi para orang tua untuk memberikan pengawasan yang lebih untuk anak-anaknya. Apalagi larangan menonton film Jepang di bawah ini karena memuat kekerasan, seksualitas, hingga adegan lain yang hanya boleh ditonton orang dewasa.
 
baca juga: Duh! Ribuan Serial Anime Klasik Terancam Hilang Selamanya, Ini Sebabnya
 

Daftar Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil

1. In the Realm of the Senses (1976)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film drama romantis Jepang yang disutradarai oleh Nagisa Oshima ini mengangkat kisah nyata kasus tahun 1930-an di Jepang yang melibatkan Sada Abe, seorang wanita Jepang yang telah menganiaya kekasihnya. Film ini dibintangi oleh Eiko Matsuda dan Tatsuya Fuji.
 
Film In the Realm of the Senses menuai kontroversi setelah perilisannya karena mengandung penggambaran seks eksplisit. Hal tersebut yang membuat film ini tidak boleh ditonton oleh anak kecil.

Film In the Realm of the Senses menceritakan tentang pelayan penginapan yang dulunya pekerja seks. Meski sudah pensiun dari dunia prostitusi, ia tidak bisa menutupi hasrat seksnya yang sudah lama tidak terlampiaskan. Lalu, ketika sang majikan menggodanya, wanita itu tidak bisa menahan diri lagi.

2. Guinea Pig 2: Flower of Flesh and Blood (1985)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film horor Jepang ini disutradarai dan ditulis oleh Hideshi Hino. Film ini dibintangi oleh Hiroshi Tamura dan Kirara Y?gao.
 
Film ini sempat dicekal pada awal perilisannya pada 1985 dan baru tayang secara legal di mancanegara pada 2002. Film Guinea Pig 2: Flower of Flesh and Blood menuai kontroversi karena memiliki adegan kekerasan yang realistis dan diduga dilakukan secara nyata.
 
Namun tuduhan itu pun dibantah oleh sang sutradara, Hideshi Hino, dengan membuat surat pernyataan dan menunjukkan proses produksi film Guinea Pig 2: Flower of Flesh and Blood. Bahkan kontroversi ini membuat FBI (Federal Bureau of Investigation) diterbangkan ke Jepang untuk melakukan penyelidikan langsung terhadap produksi film tersebut.
 
Film Guinea Pig 2: Flower of Flesh and Blood menceritakan tentang seorang pembunuh berantai dengan pakaian samurai yang mengejar seorang perempuan dan menyiksanya. Ia berusaha membuat sebuah bunga dari daging dan darah.

3. Emperor Tomato Ketchup (1996)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film yang disutradarai oleh  Sh?ji Terayama ini diproduksi dan dirilis pada 1971 dalam bentuk film pendek. Kemudian versi film panjangnya dirilis pada 1996, tiga belas tahun setelah meninggalnya sang sutradara.
 
Film Emperor Tomato Ketchup ini tidak mendapatkan izin lulus sensor di Indonesia karena berbagai alasan. Salah satunya adalah adegan sadis yang mengerikan.
 
Film Emperor Tomato Ketchup menceritakan tentang anak-anak telah menggulingkan orang dewasa dan membangun kerajaan mereka sendiri di masa depan. Film ini memuat serangkaian adegan grafis di mana anak-anak terlibat dalam tindakan kejam dan kasar terhadap orang dewasa di bawah kekuasaan mereka, termasuk adegan tentara anak-anak yang menangkap, memperbudak, mengeksekusi, dan memperkosa korban yang tidak berdaya.

4. Audition (1999)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film horor Jepang yang disutradarai oleh Takashi Miike ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya Ryu Murakami. Film ini tayang perdana di Festival Film Internasional Vancouver 1999 dan dirilis di bioskop Jepang pada 3 Maret 2000.
 
Meski tidak dilarang secara resmi di negara manapu, tetapi film ini dirilis secara terbatas di beberapa wilayah. Hal itu karena film Audition memuat adegan kekerasan yang sadis.
 
Film Audition menceritakan tentang seorang ayah tunggal yang memutuskan untuk mengadakan sebuah audisi bintang film dengan misi untuk mencari pengganti istrinya yang telah bertahun-tahun meninggal dunia. Hingga akhirnya, ada seorang wanita yang mampu menarik perhatiannya dari audisi bintang film tersebut dan mereka pun mulai menjalin hubungan asmara.
 
Namun siapa sangka bahwa wanita itu memiliki masa lalu yang buruk dengan membunuh mantan bosnya. Hal itu pun membuat sang pria harus menerima masalah yang sangat mengerikan dan mengancam jiwa serta anak laki-lakinya.

5. Battle Royale (2000)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film laga thriller Jepang yang disutradarai oleh Kinji Fukasaku ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya Koushun Takami. Film ini dibintangi oleh Tatsuya Fujiwara, Aki Maeda, Tar? Yamamoto, dan Takeshi Kitano.
 
Film ini menuai kontroversi dengan pelarangan dan pendistribusian di beberapa negara. Hal itu karena film Battle Royale menggambarkan kekerasan yang eksplisit.
 
Film Battle Royal menceritakan tentang 42 siswa SMP yang terpilih untuk mengikuti program Battle Royale tahunan pemerintah Jepang. Program ini merupakan metode ekstrem untuk menangani masalah kenakalan remaja dengan dipaksa bertarung hingga mati.

6. Death Note (2006)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film yang disutradarai oleh Sh?suke Kaneko ini merupakan adaptasi dari manga dan anime Death Note karya Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata. Film ini dibintangi oleh Tatsuya Fujiwara, Kenichi Matsuyama, Erika Toda, dan Asaka Seto.
 
Film Death Note menceritakan seorang mahasiswa yang memasuki dunia jahat dengan bantuan dari sebuah buku catatan supranatural yang dapat membunuh siapa saja yang namanya ditulis di dalamnya.
 
Film ini memuat banyak kematian, pembunuhan, dan adegan sadis lainnya. Hal itu membuat film Death Note dinilai tidak layak ditonton anak-anak.

7. Grotesque (2009)

Catat! 7 Film Jepang yang Tidak Boleh Ditonton Anak Kecil
Film horor Jepang ini ditulis dan disutradarai oleh K?ji Shiraishi. Film ini dibintangi oleh Hiroaki Kawatsure, Tsugumi Nagasawa, dan Shigeo ?sako.
 
Film Grotesque menceritakan tentang sepasang kekasih yang terbangun dalam keadaan terbelenggu di ruang bawah tanah yang dindingnya dilapisi plastik setelah diculik saat kencan pertama mereka. Kemudian, seorang pria gila yang sadis merendahkan, menyiksa, dan memutilasi mereka tanpa penjelasan lebih lanjut.
 
Film Grotesque memuat adegan sadis yang eksplisit sehingga tidak cocok untuk ditonton oleh anak-anak. Bahkan film ini tidak lulus sensor dan dilarang tayang di Indonesia.
 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan