Ipar Adalah Maut merupakan film garapan sutradara Hanung Bramantyo yang diadaptasi dari cerita viral berjudul sama karya Elizasifaa. Film ini dibintangi oleh Michelle Ziudith, Deva Mahenra, dan Davina Karamoy.
Film Ipar Adalah Maut menceritakan tentang sepasang suami istri, Nisa (Michelle Ziudith) dan Aris (Deva Mahenra), yang awalnya bahagia. Namun, kedamaian mereka terusik ketika adik Nisa bernama Rani (Davina Karamoy) tinggal bersama. Perselingkuhan antara Aris dan adiknya pun terbongkar, menyebabkan Nisa mengalami trauma yang mendalam.
Seorang warganet asal Malaysia merasa terkejut melihat adegan ciuman dalam film Ipar Adalah Maut. Bahkan ia terlihat heran dengan totalitas akting dari aktor asal Indonesia.
"Di Indonesia memang boleh ya aktornya berciuman-ciuman?" tulis akun X @w*rn*b**la, dikutip Medcom.id, pada Jumat, 15 November 2024.
"Hai, kenapa ribut-ribut sih. Aku selalu lupa dan terkejut saja. Tadi habis nonton Ipar Adalah Maut langsung teriak-teriak kayak orang gila. Aku kaget banget," lanjutnya.
Ternyata adegan ciuman itu memang membuat sebagian besar penonton asal Malaysia itu terkejut. Hal itu karena film Ipar Adalah Maut dinilai menyiratkan tema yang Islami. Seorang warganet pun membandingkannya dengan film Ada Apa dengan Cinta? (2002) yang juga memiliki adegan romantis.
baca juga: Davina Karamoy Ungkap Sosok Rani Asli di Film Ipar Adalah Maut |
"Terkejut lihat ada adegan ciuman di Ipar Adalah Maut. Maksudku, aku tahu AADC ada adegan seperti itu tapi ceritanya kan tidak se-Islam Ipar Adalah Maut ini karena judulnya saja sudah diambil dari referensi Islam, jadi agak bingung. Bukannya menghakimi mereka tapi kaget saja gitu," tulis akun X @L*ya**br**ht.
Bahkan ada seorang warganet yang menyebut Ipar Adalah Maut sebagai film pornografi berkedok Islam. Ia meminta untuk para wanita dewasa tidak lagi mempromosikan film tersebut karena khawatir ada anak-anak yang menonton.
"Ibu-ibu Muslim yang terhormat, bisakah kalian berhenti mempromosikan Ipar Adalah Maut sebagai semacam film Islami untuk dewasa? Bukan begitu. Ini hanya pornografi berkedok Islam! Dan mengatakan tidak apa-apa selama anak-anak tidak menonton? Tolonglah!" tulis akun X @W*G*F.
Ia mengakui memiliki industri film yang cukup maju dan kreatif. Namun ia juga juga meminta para penonton harus selektif dan bijak dalam memilih tontonan, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai agama dan moral.
"Indonesia memang terkenal dengan sinematografi yang hebat dan keterbukaan mereka dalam berkarya TETAPI kita sebagai penonton juga perlu bijak memilih. Bulan ini saja ada dua film erotis Islami di Netflix: Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2023), Ipar Adalah Maut (2024)," tulis pemilik akun X @W*G*F.
Ia menyindir penonton yang memilih menonton film-film seperti itu dan mempertanyakan motivasi penonton, mengapa mereka memilih jalan pintas untuk mendapatkan pemahaman agama melalui film, bukannya belajar langsung dari para ahli agama.
"Kapan kita menjadi begitu haus spiritualitas sampai rela menonton film 'Islami' bercampur pornografi daripada belajar dari ulama yang benar-benar kredibel? Apakah kita benar-benar selemah itu, rela memberi makan jiwa kita dengan iman instan hanya karena lebih ASYIK? Sadarlah, para perempuan!" pungkasnya.
Sementara itu, ada beberapa warganet asal Indonesia yang memberikan pembelaan mengenai kritik yang diberikan warganet Malaysia terhadap film Ipar Adalah Maut.
"Tunggu, seharusnya film ini (Ipar Adalah Maut) bukan film Islami. Di Indonesia, film ini gak dipromosikan sebagai film agama atau religi deh. Karena latar belakangnya Indonesia dan pemerannya beratribut Muslim nggak semerta-merta jadi film Islami. Kalau gitu (film) Home Alone itu film Kristen dong?" tulis akun X @Y_*_*_P.
"Indonesia yang konservatif ini nampak sangat liberal kalau dibandingin sama Malaysia. Bisa bisanya film tentang pelakor dibilang film Islami," tulis akun X @*_q*sh.
"Orang malaysia pada munafik banget, di Netflix juga ada di posisi 1 dari negara lu hadeh dan juga kenapa baru heboh sekarang? (Ipar Adalah Maut) sudah ada film nya sejak Juni. Orang indo nggak ada yang anggap ini film Islami. Pada gila agama kali ya ini orang Malaysia," tulis akun X @chi*z**a*t.
Film Ipar Adalah Maut memang tidak mendapatkan kecaman dari warga Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Film yang dengan rating usia 13+ itu justru mampu mencetak jumlah penonton sebanyak 4,7 juta selama penayangan di bioskop sejak 13 Juni 2024. Bahkan film Ipar Adalah Maut masuk ke dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id