"Saya berterima kasih kepada rekan-rekan saya di Netflix yang telah mendukung penundaan peluncuran ini," kata Meghan Markle, dikutip dari laman resmi Netflix, pada Senin, 13 Januari 2025.
Ia menyampaikan bahwa saat ini fokusnya adalah memberikan kebutuhan kepada korban kebakaran California.
"Sementara kami fokus pada kebutuhan mereka yang terdampak oleh kebakaran hutan di negara bagian asal saya, California," lanjut Meghan Markle.
Diketahui bahwa ia melakukan syuting untuk serial With Love, Meghan ini di Montecito, California.
baca juga: Meghan Markle dan Raja Charles III Sering Surat-menyurat, Bahas Apa? |
Serial With Love, Meghan akan tayang perdana dengan jadwal baru di Netflix pada 4 Maret 2025. Serial yang diproduksi oleh Meghan ini akan memperlihatkan percakapan yang jujur bersama teman-teman dari Adipatni Sussex.
Nantinya Meghan akan berbagi tips dan trik pribadi, merangkul kesenangan daripada kesempurnaan, dan menyoroti betapa mudahnya menciptakan keindahan, termasuk dalam hal yang tak terduga. Meghan dan para tamunya akan membuat para penonton merasa terundang untuk melakukan hal yang sama dengan mereka.
Beberapa tamu spesial akan hadir dalam serial With Love, Meghan. Mulai dari Roy Choi, Mindy Kaling, Alice Waters, dan koki terkenal lainnya serta teman-teman spesial.
Sebelumnya, TMZ melaporkan bahwa Meghan bersama suaminya, Pangeran Harry, telah melakukan peninjauan kerusakan akibat kebakaran hutan Pacific Palisades di Los Angeles, California.
Mereka terlihat serius saat berjalan-jalan di daerah tersebut. Pasangan itu juga berbicara dengan pejabat setempat dan berjalan-jalan selama 45 menit penuh.
Kebakaran hutan California pertama kali terjadi akibat Santa Ana yang kencang dan kondisi kekeringan yang parah di Los Angeles dan sekitarnya, pada Selasa, 7 Januari 2025. Kemudian, kebakaran terus meluas hingga Presiden Joe Biden mengirimkan bantuan federal untuk membantu upaya pemadaman pada 10 Januari.
Melansir dari BBC, korban meninggal dunia dari kebakaran di California itu telah mencapai 16 orang, dan dikhawatirkan akan terus bertambah. Pihak berwenang pun membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mengidentifikasi para korban karena sepertinya pengecekan sidik jari dan visual tidak dapat dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News