Pemain film Perang Kota (Foto: Medcom.id/ Nuel)
Pemain film Perang Kota (Foto: Medcom.id/ Nuel)

Film Perang Kota Ceritakan Peperangan Chicco Jerikho di Medan Tempur

Imanuel R Matatula • 21 April 2025 21:28
Jakarta: Ternyata perang tak hanya terjadi di medan tempur, peperangan terkadang juga terjadi di ranjang tidur. Perang Kota, Film terbaru karya Sutradara Mouly Surya, yang akan tayang 30 April 2025 di bioskop tanah air.
 
Film persembahan Cinesurya, Starvision dan Kaninga Pictures ini menghadirkan cinta segitiga yang terjadi antara Isa (Chicco Jerikho), Fatimah (Ariel Tatum), dan Hazil (Jerome Kurnia) berlatar 1946.
 
"Ide dasar dari film Perang Kota adalah saya ingin menunjukkan kehidupan orang-orang yang berada dalam masa peperangan, dalam konteks di suatu kota yang tengah berada di bawah tekanan," ucap Sutradara dan Penulis, Mouly Surya, dalam Konferensi Pers, Senin, 21 April 2025.


Film adaptasi novel karya Mochtar Lubis dengan judul Jalan Tak Ada Ujung ini tak hanya mengangkat sejarah Indonesia usai kemerdekaan, film ini juga dibalut dengan drama percintaan.
 
baca juga: Pengorbanan Jerome Kurnia demi Perang Kota

 
“Dengan memberikan banyak warna, ada cinta hingga banyak gejolak yang terjadi. Gaya 1946 juga ditampilkan dengan mendesain kota Jakarta yang banyak memiliki gang-gang sempit,” kata Mouly.
 
“Ini seperti metafora, bahwa guerilla fighting itu ada di Indonesia. Pertarungan dan peperangan tak terjadi di jalan-jalan besar, tapi lewat jalan-jalan kecil,” sambung Mouly.
 
Dalam film ini penonton akan diajak kembali ke tahun 1946 dimana terjadi invasi Belanda. Kota mulai ditinggal oleh warga dan pemimpinnya, dibalik semua itu perjuangan gerilya dilakukan sekelompok anak muda.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Berbalut Drama Percintaan


Setahun Indonesia merdeka, Jakarta menjadi medan perang antara pejuang kemerdekaan dan tentara sekutu yang ditunggangi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
 
Berbagai macam kekerasan terjadi, penangkapan, penembakan, rumah dibakar, menjadikan film ini begitu tegang saat ditonton.
 
Perang terjadi di tengah kota, bahkan pertempuran kecil di mana-mana jadi tontonan sehari-hari. Banyak keluarga kehilangan anggota keluarga, sementara hidup harus tetap berjalan.
 
Masa-masa itu ekonomi hancur, bahan makanan susah didapat, semua itu membuat harga bahan pokok melambung tinggi sehingga orang-orang yang tinggal zaman itu harus memutar otak untuk mendapatkan sesuap nasi.
 
Di tengah kekacauan kota, Isa (Chicco Jerikho) harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan juga mengisi perut anggota keluarganya dengan cara menjalankan misi rahasia untuk membunuh pemimpin Belanda.
 
Peperangan tak hanya terjadi di jalan, rumah tangga Isa pun harus mengalami peperangan. Istrinya Fatimah (Ariel Tatum) bertahan dari perang batinnya, dan terjebak cinta dengan Hazil (Jerome Kurnia) murid kursus biola Isa.
 
Dari tiga karakter utama yang muncul dalam film ini, berbagai macam perspektif coba dihadirkan, mulai dari anak, suami, istri, bahkan perspektif para pejuang zaman itu. Persoalan yang kompleks setiap menitnya membuat film ini layar untuk ditonton.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan