Proyek ini merupakan perluasan dari dunia BIMA Satria Garuda yang telah sukses lebih dulu. Founder & CEO Studio Shoh Entertainment, Seung-hyun Oh, menegaskan komitmennya untuk mengembangkan industri animasi di dalam negeri. Menurutnya, kerja sama dengan figur penting seperti Reino Barack merupakan langkah konkret untuk mewujudkan ambisi tersebut.
"Yang terpenting, kami juga menargetkan pasar Indonesia," ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Metro TV.
Pengembangan serial animasi ini berangkat dari kesuksesan besar waralaba BIMA di Tanah Air. Oh menjelaskan bahwa ia menggandeng Reino Barack secara langsung untuk menciptakan karya baru yang masih berada dalam semesta yang sama.
baca juga: Anime Jujutsu Kaisen Umumkan Serial Spin-Off Jelang Season Tiga |
"Berangkat dari kesuksesan Bima, saya bekerja sama dengan Reino Barack untuk membuat serial animasi baru di dunia yang sama dengan Bima, yaitu Satria Heroes Kai," jelasnya.
Tidak hanya ditayangkan secara konvensional, karya terbaru ini berpotensi untuk dirilis di bioskop.
"Pahlawan barunya akan dirilis, dan kemungkinan akan tayang di bioskop. Saat ini kami sedang mendiskusikannya," pungkasnya.
Sementara itu, Reino Barack sendiri bukan nama baru di dunia hiburan Indonesia. Pria kelahiran 1984 itu merupakan seorang pengusaha, produser, dan direktur yang dikenal sebagai pencetus tokusatsu pertama Indonesia, BIMA Satria Garuda.
BIMA Satria Garuda adalah serial tokusatsu dan komik pionir hasil kolaborasi MNC Media dengan Ishimori Productions dari Jepang, pencipta serial Kamen Rider. Serial yang tayang di RCTI pada 2013 dan dibintangi Christian Loho, Rayhan Febrian, serta Stella Cornelia (JKT48) itu, menjadi pondasi kokoh bagi Satria Series. Kini, semesta tersebut akan diperluas dengan medium animasi melalui Satria Heroes Kai.
Kolaborasi antara Shoh Entertainment dan suami Syahrini ini tidak hanya sekadar proyek bisnis, tetapi juga upaya untuk memajukan industri kreatif lokal. Kehadiran Satria Heroes Kai dinanti sebagai angin segar bagi penggemar karya anak bangsa.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi bukti bahwa konten animasi Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan diterima secara luas, baik di dalam maupun luar negeri.
(Maulia Chasanah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News