Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa nobar Kartini (Foto: dok. Kemensos)
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa nobar Kartini (Foto: dok. Kemensos)

Menteri Sosial Puji Film Kartini Mampu Memainkan Emosi

Elang Riki Yanuar • 07 April 2017 20:25
medcom.id, Jakarta: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri nonton bareng film Kartini di di Studio XXI Plaza Senayan, Jakarta pada Jumat (7/4/2017). Khofifah memuji film garapan Hanung Bramantyo itu.
 
Menurut Khofifah, alur cerita film yang menampilkan Dian Sastro sebagai Kartini itu sangat runtut, dan mampu memainkan emosi penonton.
 
"Filmnya bagus, banyak pesan dan nilai perjuangan perempuan dalam meraih kesempatan  pendidikan dan kesantunan yang bisa diambil oleh generasi muda. Banyak-banyak baca buku dan menulis," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya.

Khofifah pun mengingatkan sineas muda Indonesia konsisten dalam berkarya dan menghadirkan film-film berkualitas dan mengangkat tema yang menarik.
 
"Jadi tidak hanya mengedepankan horor dan menyerempet eksploitasi seks semata," katanya.
 
Beragamnya tema, kata Khofifah, dapat membuat gairah perfilman Indonesia semakin baik, produktif  dan berkualitas. Menurutnya, tema-tema sosial sangat jarang diangkat. Berbeda dengan tema cinta yang begitu mudah dijumpai.
 
Padahal tema sosial, lanjutnya, cukup menarik karena mampu membangun kepedulian sosial, setia kawan, kepahlawanan. Film juga bisa menjadi alat kampanye sosial efektif jika disajikan secara kreatif dan kekinian.
 
"Film seperti Laskar Pelangi atau Habibie Ainun tidak hanya menarik untuk ditonton, tapi banyak pesan moral yang bisa diambil dari tiap adegan. Termasuk film Kartini yang hari ini saya tonton karena sarat pesan pendidikan dan nilai-nilai perjuangan kesetaraan serta  emansipasi," ujarnya.
 
Film Kartini baru tayang di bioskop pada 19 April 2017. Lewat film ini Khofifah coba mengingatkan kembali peran perempuan di era kekinian. Perempuan Indonesia harus menjadi perempuan yang sehat, cerdas, dan peduli kepada yang lemah tanpa meninggalkan kodratnya.
 
"Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak. Peran ini sangat fundamental  karena akan berimplikasi kepada ketahanan keluarga yang tentunya bermuara pada ketahanan nasional," tutupnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan