Menurut Khofifah, alur cerita film yang menampilkan Dian Sastro sebagai Kartini itu sangat runtut, dan mampu memainkan emosi penonton.
"Filmnya bagus, banyak pesan dan nilai perjuangan perempuan dalam meraih kesempatan pendidikan dan kesantunan yang bisa diambil oleh generasi muda. Banyak-banyak baca buku dan menulis," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya.
Khofifah pun mengingatkan sineas muda Indonesia konsisten dalam berkarya dan menghadirkan film-film berkualitas dan mengangkat tema yang menarik.
"Jadi tidak hanya mengedepankan horor dan menyerempet eksploitasi seks semata," katanya.
Beragamnya tema, kata Khofifah, dapat membuat gairah perfilman Indonesia semakin baik, produktif dan berkualitas. Menurutnya, tema-tema sosial sangat jarang diangkat. Berbeda dengan tema cinta yang begitu mudah dijumpai.
Padahal tema sosial, lanjutnya, cukup menarik karena mampu membangun kepedulian sosial, setia kawan, kepahlawanan. Film juga bisa menjadi alat kampanye sosial efektif jika disajikan secara kreatif dan kekinian.
"Film seperti Laskar Pelangi atau Habibie Ainun tidak hanya menarik untuk ditonton, tapi banyak pesan moral yang bisa diambil dari tiap adegan. Termasuk film Kartini yang hari ini saya tonton karena sarat pesan pendidikan dan nilai-nilai perjuangan kesetaraan serta emansipasi," ujarnya.
Film Kartini baru tayang di bioskop pada 19 April 2017. Lewat film ini Khofifah coba mengingatkan kembali peran perempuan di era kekinian. Perempuan Indonesia harus menjadi perempuan yang sehat, cerdas, dan peduli kepada yang lemah tanpa meninggalkan kodratnya.
"Ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak. Peran ini sangat fundamental karena akan berimplikasi kepada ketahanan keluarga yang tentunya bermuara pada ketahanan nasional," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News