Caravan menangani keseluruhan artwork film. Produksi film dilakukan oleh Magma Entertainment dengan sutradara Charles Gozali, yang sebelumnya mengerjakan film laga Demi Dewi (2010) dan Juara (2016). Linda Gozali dari Magma juga menjadi produser.
"Yang jelas, ini bukan memfilmkan wayang atau memindahkan wayang ke film, tetapi wayang dan tokoh-tokohnya sebagai inspirasi di mana mereka hadir pada masa kini," kata Chris Lie dari Caravan Studio dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Kamis, 21 Februari 2019.
Film dibuat dalam naungan Satria Dewa Studio dengan produser eksekutif Rene Ishak. Rene menyebut pihaknya sedang mengembangkan properti intelektual ini yang akan mencakup film berseri, pernak-pernik, gim video, komik, situs web, serial televisi, dan kemungkinan taman bermain tematik.
Untuk film, ada delapan proyek yang sudah disiapkan. Selain Gatotkaca, ada tujuh film lain berdasarkan karakter pewayangan seperti Arjuna dan Bima.
"Tokoh yang kami buat adalah tokoh yang hadir pada masa sekarang – bukan film periodik, yang merupakan titisan sehingga anak muda mudah untuk nyambung," kata Rene.
Charles menjadi sutradara berdasarkan naskah garapan Asaf Antariksa dan Bagus Bramanti dari Pabrik Fiksi. Cecep Arif Rahman bergabung sebagai penata koreografi pertarungan. Belum diungkap siapa pemeran Gatotkaca.
"Saya sangat senang (diajak membuat film Gatotkaca). Kapan lagi ada kesempatan kita bisa memproduksi sebuah film drama, fantasi, laga dengan inspirasi latar budaya kita sendiri yang sangat luar biasa?" kata Charles.
Dalam tayangan teaser perdana baru saja dirilis, tampak sepotong adegan pria bertopeng sedang berlatih gerakan silat di ruangan. Apa kekuatannya? Setidaknya penonton tahu bahwa ketika dia menghentak tanah, bangunan bergetar.
Satria Dewa: Gatotkaca dijadwalkan rilis di bioskop pada Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
