Memegang peran ikonik dalam cerita novel besutan Bastian Tito, aktor berusia 47 tahun itu menghadapi berbagai tantangan.
"Ini suatu karakter yang mungkin banyak orang tahu (Werku Alit) apalagi penggemar Wiro Sableng sudah paham. Menerjemahkannya dalam sebuah film adalah tantangan, misalnya adegan berkelahi. Kalau adegan berkelahi dengan pakaian yang normal, enak. Tapi, ini pakaiannya ada lilitan di sini (kaki). Walaupun celana, tapi tetap ada keterbatasan dan kita harus mencari cara untuk mengatasinya," papar Lukman saat mengunjungi kantor Medcom.id bersama rombongan tim Wiro Sableng, Senin, 20 Agustus 2018.
Selain adegan berkelahi dan latar cerita yang mengusung abad ke-16, kekuatan dari visualisasi cerita komik Wiro Sableng ada pada seni bela diri dan kostum yang dikenakan oleh masing-masing karakter.
"Kostumnya lumayan detail. Di sini kostum dibikin sesuai dengan karakternya apalagi berdasarkan komik, pasti bayangannya akan seperti apa. Salah satu kekuatannya juga di situ," sambung Lukman.
Wiro Sableng 212 sejatinya sudah sempat beredar dalam bentuk komik, sinetron dan film di era 80-an hingga 90-an. Kisah pendekar sakti dan misterius ini terbilang populer saat itu.
Versi terbaru dari Wiro Sableng 212 akan dibawakan kembali oleh anak dari Bastian Tito, Vino G. Bastian bersama jajaran aktor terpilih di antaranya Sherina Munaf, Marsha Timothy, Fariz Alfarazi, Dwi Sasono, Yayan Ruhiyan, Ruth Marini, Dian Sidik, Marcell Siahaan, Andy /rif dan sederet nama lainnya.
Wiro Sableng 212 menjadi film besutan Lifelike Pictures bekerjasama dengan Fox International Productions, anak perusahaan 20th Century Fox.
Wiro Sableng tayang di bioskop Indonesia 30 Agustus 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
