Produser Tia Hasibuan mengatakan bahwa film Pengepungan di Bukit Duri menjadi pengingat bagi penonton terhadap hal buruk yang bisa kembali terjadi di masa depan.
"Sejarah bisa terulang kalau kita tidak hati-hati, kita tidak memperhatikan, dan kita tidak membicarakan atau berusaha untuk menyembuhkan luka dan trauma dari masa lalu," ujar Tia Hasibuan, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis, 10 April 2025.
Baca juga: Joko Anwar Beberkan Makna Tersembunyi di Film Pengepungan di Bukit Duri |
Film Pengepungan di Bukit Duri menceritakan tentang Edwin (Morgan Oey) yang dihantui janji untuk menemukan keponakannya yang hilang. Tekadnya itu membawa Edwin menyamar sebagai guru di SMA Duri, sebuah sekolah yang menampung murid-murid bermasalah.
Di tengah lingkungan yang keras dan penuh ketidakpastian, Edwin harus menghadapi murid-murid paling beringas sambil diam-diam mencari jejak sang keponakan.
Takdir pun mempertemukan Edwin dengan anak kakaknya di sekolah tersebut. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena kerusuhan hebat melanda kota dan memaksanya terjebak di dalam gedung sekolah yang kini menjadi medan pertempuran.
Situasi semakin rumit dengan latar belakang Edwin yang bukan pribumi. Di tengah masalah diskriminasi yang masih membara, ia harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup dan melindungi orang yang bersamanya di tengah pengepungan mencekam di Bukit Duri.
Tia Hasibuan mengatakan film ini tidak hanya menggambarkan kekacauan di masa lalu, tetapi juga keresahan pada masa sekarang.
"Tadi teman-teman sudah nonton ceritanya tahun 2027, itu juga kami taruh di dalam film adalah sebagai peringatan untuk kita semua," kata Tia Hasibuan.
"Peringatan yang sifatnya urgent karena tahun 2027 itu sebentar lagi," lanjutnya.
Menurutnya, rumah produksi Come and See Pictures memiliki komitmen untuk membuat karya yang jujur, berani, dan relevan dengan isu sosial. Hal itu diterapkan dalam film Pengepungan di Bukit Duri yang menjadi terobosan baru bagi industri perfilman Indonesia.
Baca juga: Doa di Tanah Suci 2 Tahun Lalu Terkabul, Sutradara Film Jumbo Speechless! |
"Kami juga selalu berusaha untuk mendorong batas-batas naratif perfilman Indonesia, karena kami percaya kalau film itu bukan hanya untuk hiburan, tapi juga bisa kita gunakan sebagai tempat untuk perlindungan, untuk refleksi," ucap Tia Hasibuan.
Ia berharap film Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi bahan diskusi bagi para penonton, khususnya terkait isu yang ada di dalamnya.
"Kami berharap, keinginan kami dengan film ini adalah, seperti Bang Joko bilang tadi, kami ingin memulai percakapan tentang kekerasan, terutama kekerasan di lingkungan remaja, tentang luka, tentang trauma, dan yang paling penting mungkin rekonsiliasinya," jelas Tia Hasibuan.
Tak hanya alur cerita yang menarik, film Pengepungan di Bukit Duri juga menampilkan deretan aktor ternama tanah air, termasuk Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, dan Fatih Unru.
Film Pengepungan di Bukit Duri akan tayang di bioskop mulai 17 April 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id