"Malaysia itu September, untuk Singapura itu Oktober," kata produser Sheila Timothy usai pemutaran Wiro Sableng terbatas untuk media, di XXI Epicentrum Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.
"Kemudian untuk negara lain, sedang dalam tahap negosiasi. Ada tawaran dari Cina dan juga beberapa negara, tetapi semua di luar Indonesia ditangani Fox. Kalau Indonesia dipegang oleh Lifelike Pictures," lanjutnya.
Belum diketahui pasti berapa jumlah layar domestik untuk film ini. Namum menurut Sheila, hampir seluruh bioskop jaringan Grup 21 punya layar untuk filmnya. Pada Desember 2017, Grup 21 punya 165 bioskop yang kebanyakan berada di Pulau Jawa.
"Hampir semua bioskop 21, kemudian di CGV dan Cinemaxx, dan bioskop-bioskop lain juga sama," ujar Sheila.
Wiro Sableng diproduksi Lifelike bersama Fox International Production, anak perusahaan 20th Century Fox yang fokus ke produksi mancanegara berbahasa lokal. Menurut Sheila, porsi kerja sama ini setara. Namun seluruh proses produksi dari awal sampai akhir, kecuali penata laga Chan Man-Ching, melibatkan ratusan kru dan pemain Indonesia.
Ini menjadi proyek pertama Fox untuk kawasan Asia Tenggara, setelah mereka masuk ke pasar Tiongkok dan Korea Selatan. Kurt Reider, produser eksekutif dari Fox untuk Wiro Sableng, menyatakan dukungan mereka atas distribusi film ini ke seluruh dunia.
"Kami sangat bangga atas film ini. Kami dukung kalian, untuk rilis Indonesia, Singapura, Malaysia, dan seluruh dunia, kami akan ada di belakang kalian di setiap langkah," ungkap Kurt dalam konferensi pers kepada para kru dan pemain yang hadir.
Wiro Sableng akan dirilis di bioskop pada 30 Agustus 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
