"Mungkin karena film ini tayang komersil, jadi harus banyak yang disesuaikan," kata Vino di bioskop XXI Kemang Jakarta.
"Kalau waktu dulu, Rumah dan Musim Hujan itu tayang terbatas di festival. Ketika film ini ditayangkan untuk khalayak ramai dan komersial, banyak penyesuaian, batasan, mungkin dari Lembaga Sensor. Jadi banyak banget (yang hilang)," lanjutnya.
Vino menambahkan bahwa penilaian ini datang karena dia mengetahui cerita asli sejak tahap naskah. Namun terkait esensi cerita, dia menyebut tak ada perubahan berarti.
"Saya enggak tahu gimana teman-teman melihat, tetapi karena saya tahu ceritanya, buat saya pribadi ada yang agak sedikit kurang sampai."
"Semua ini sudah dipikirkan baik dan buruknya, dan bagaimanapun, ketika film ini dilempar secara komersil, ada aturan-aturan yang harus diikuti. Sensor misalnya. Mungkin film yang dulu itu editing-nya enggak seperti ini. Kalau sekarang paralel, cepat, dinamis," tuturnya.
Film ini berkisah tentang keluarga Jawa dengan tiga anak, yang setiap anggotanya punya rahasia masing-masing. Kisah bermula saat Raga, Ragil, dan Adek selesai berkumpul di rumah bapak. Setiap anak menghadapi konflik yang mereka rahasiakan.
Dalam versi Rumah dan Musim Hujan berdurasi 98 menit, film dibagi dalam tiga bab mengikuti tiga anak. Dalam versi Hoax berdurasi 83 menit, kisah tiga anak diceritakan secara paralel, dari satu lokasi ke lokasi lain.
"Jadi runut, dan mungkin Ifa berpikir bahwa ceritanya akan lebih utuh seperti itu. Tapi kita harus menghargai produser yang punya perhitungan sendiri dengan penyuntingan seperti itu. Itu sih bukan wilayah saya, jadi saya bermain sesuai arahan sutradara," ungkap Vino.
Terkait pemotongan atas aturan sensor, Vino mengaku tak dapat memberi penjelasan adegan seperti apa yang dibuang. Namun dia memastikan bahwa seleksi adegan ini tidak mengurangi maksud dari cerita.
"Ya mungkin ada adegan yang berdarah, mungkin ada yang nyrempet-nyrempet (soal seksualitas). Buat saya sih, sah-sah saja dan saya mendukung sensor. Kalau memang itu harus dipotong, ya sudah," tutur Vino.
Hoax digarap oleh penulis-sutradara Ifa Isfansyah. Ifa juga menjadi produser bersama HB Naveen di bawah naungan fourcolours films dan Indy Pictures. Selain Vino, aktor yang terlibat adalah Tora Sudiro, Tara Basro, Landung Simatupang, Jajang C Noer, dan Aulia Sarah.
Hoax dijadwalkan rilis di bioskop pada Kamis 1 Februari 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
