Film The Sweet Idleness (Foto: YouTube ReelChicago Reel360)
Film The Sweet Idleness (Foto: YouTube ReelChicago Reel360)

Film Buatan AI The Sweet Idleness Rilis Trailer Perdana, Produser: Ini Masa Depan Perfilman

Elang Riki Yanuar • 09 Oktober 2025 19:10
Jakarta: Film AI pertama dengan judul The Sweet Idleness merilis video trailer. Film ini disutradarai sepenuhnya oleh label kecerdasan buatan baru, FeelinAI, melalui produser asal Italia, Andrea Iervolino. Film ini dijadwalkan rilis pada bulan Februari 2026.
 
"Untuk pertama kalinya, peran tradisional industri film didefinisikan ulang," ucap Andrea Iervolino.
 
Sinopsis film The Sweet Idleness menggambarkan masa depan di mana hanya 1% manusia yang masih bekerja, mengubah tenaga kerja menjadi ritual simbolis, sementara populasi lainnya hidup dalam kebebasan dan waktu luang yang disediakan oleh mesin. Di tengah pabrik-pabrik katedral, badut-badut mekanik, dan prosesi surealis, 'pekerja terakhir' menjadi topeng final dari umat manusia yang menolak penghinaan terhadap tenaga kerja.

Andrea Iervolino mengambil peran baru sebagai “Human-on-the-Loop”, alias pengawas dan produser manusia yang memandu, memantau, serta memastikan konsistensi kreatif dan produksi dari proses pembuatan film AI tersebut.
 
Di balik pengembangan sistem serta “Human-on-the-Loop” adalah Andrea Biglione, sutradara film Italia Almeno tu nell'universo, N.E.E.T., Drony, dan produser film Diario di un maniaco perbene. Ia mengatakan bahwa ini “sebuah jembatan antara intuisi algoritmik dan kepekaan artistik manusia".
 
Para pemeran disediakan oleh Actor+, agensi internal The Andrea Iervolino Company, yang bekerja dengan orang-orang nyata. Perusahaan tersebut mengaku kalau para pemain meminjamkan wajah, fisik, serta kepribadian mereka untuk menghidupkan aktor dan karakter digital baru.
 
Baca Juga :

Anak Robin Williams: Stop Kirim Video AI Mendiang Ayahku


"Aktor-aktor digital ini, yang lahir dari perpaduan antara kehadiran manusia dan teknologi generatif, tidak hanya akan ada di layar: mereka akan terus hidup di luar film, melalui media sosial, opini, interaksi, dan konten pribadi. The Andrea Iervolino Company mendefinisikan dimensi baru ini sebagai Eksistensi Manusia Digital, 'eksistensi sosial dan naratif' dari aktor digital di dunia nyata dan daring," tambah perusahaan tersebut.
 
Produser film The Sweet Idleness ini juga mengatakan kalau ia ingin menyatukan kepekaan manusia dengan kreativitas kecerdasan buatan dalam menciptakan kisah-kisah yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Andrea Iervolino pun menyebut ini sebagai “masa depan”.
 
"Dengan The Sweet Idleness, kami merayakan dimulainya babak baru dalam sejarah perfilman. Visi kami sederhana dan sekaligus revolusioner: menyatukan kepekaan manusia dengan kekuatan kreatif dari kecerdasan buatan untuk menceritakan kisah-kisah yang belum pernah dibayangkan oleh siapa pun sebelumnya. FellinAI adalah sutradara yang tidak pernah tidur, sementara Actor+ adalah perusahaan aktor yang hidup di luar layar. Ini adalah masa depan, tetapi juga kembali ke puisi asli sinema,” tuturnya.
 
Ia juga menegaskan bagaimana film ini juga tetap melibatkan orang sungguhan meski sutradara dan para pemeran adalah buatan digital. Bukannya menggantikan kedudukan sinema tradisional, ini adalah metode alternatif menurutnya.
 
“Saya ingin mengklarifikasi bahwa pendekatan produksi baru ini, yang dipimpin oleh AI sebagai sutradara, yang melibatkan aktor digital yang dibuat dari orang sungguhan, dan diterapkan pada proyek ini, tidak dimaksudkan untuk menggantikan sinema tradisional. Sebaliknya, ini adalah metode penciptaan alternatif," ucapnya.
 
Sutradara AI ini muncul di tengah-tengah perdebatan panas tentang Tilly Norwood, seorang aktris AI yang juga menjadi sorotan. Ia merupakan sebuah aktris AI yang diciptakan oleh aktor dan ahli teknologi Eline Van der Velden. Perkembangan ini memicu reaksi keras dari komunitas akting, dengan orang-orang seperti Emily Blunt dan SAG-AFTRA menyuarakan keprihatinan mereka.
 
"SAG-AFTRA percaya bahwa kreativitas adalah, dan harus tetap berpusat pada manusia. Serikat pekerja menentang penggantian pemain manusia dengan pemain tiruan," kata serikat pekerja dalam sebuah pernyataan.
"Untuk memperjelas, 'Tilly Norwood' bukanlah seorang aktor, melainkan sebuah karakter yang dihasilkan oleh program komputer yang dilatih berdasarkan karya-karya para artis profesional yang tak terhitung jumlahnya, tanpa izin atau kompensasi. Karakter ini tidak memiliki pengalaman hidup, tidak memiliki emosi, dan dari apa yang kami lihat, penonton tidak tertarik untuk menonton konten yang dibuat oleh komputer yang tidak memiliki hubungan dengan pengalaman manusia," lanjut pernyataan SAG-AFTRA pada 30 September lalu.
 
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan