Aplikasi data box office dan rating film, Cinepoint, telah merilis estimasi jumlah penonton pembuka dari film Indonesia yang tayang pada 14 Agustus melalui unggahan di akun X @cinepoint_.
Film dari rumah produksi MD Pictures, La Tahzan, berhasil memimpin dengan 69.105 penonton. Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini menampilkan Marshanda, Deva Mahenra, dan Ariel Tatum sebagai pemeran utamanya.
La Tahzan menceritakan tentang kisah rumah tangga Alina (Marshanda) dan Reza (Deva Mahenra) yang hancur karena perselingkuhan. Semua berawal dari kehadiran Asih (Ariel Tatum), asisten rumah tangga mereka. Diam-diam, Reza menjalin hubungan terlarang dengan Asih, bahkan sampai menghamili ART-nya tersebut.
Kemudian, film debut Kristo Immanuel sebagai sutradara berhasil menyusul dengan estimasi 25.054 penonton. Film Tinggal Meninggal dari Imajinari Pictures yang mengusung genre dark comedy ini dibintangi oleh Omara N. Esteghlal sebagai pemeran utama.
Tinggal Meninggal menceritakan tentang Gema, pemuda canggung, yang kaget saat mendapat perhatian dari teman-teman kerjanya, sepeninggal sang ayah. Namun ketika kehangatan tersebut mulai redup dan suasana beranjak dingin kembali, benaknya pun berpikir: kira-kira siapa lagi yang harus meninggal?
Rasanya bioskop Indonesia tak akan lengkap tanpa ada kehadiran genre horor. Film Panggilan dari Kubur yang disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo telah mengumpulkan estimasi 14.341 penonton di hari pertamanya.
baca juga:
|
Panggilan dari Kubur menceritakan tentang seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit karena kehilangan anaknya, sekaligus kengerian saat anak kesayangannya yang tiba-tiba bangkit dari kubur. Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Nugie, Muthia Datau, dan Firzanah Alya.
Cinepoint juga telah merilis estimasi film yang menjadi perbincangan hangat sejak beberapa waktu lalu, yaitu Merah Putih: One for All. Film ini telah tayang perdana secara terbatas di beberapa lokasi bioskop saja, sekitar 54 distribusi jam tayang.
Meski begitu, film Merah Putih: One for All memiliki estimasi 720 penonton di hari pertama penayangannya. Angka tersebut membuat beberapa warganet terkejut, mengingat adanya seruan pembatalan tayang sebelumnya.
Film Merah Putih: One for All juga sempat menuai kritik pedas dari beberapa pihak, termasuk sutradara Hanung Bramantyo. Bahkan, film garapan sutradara Endiarto dan Bintang Takari diduga melakukan pembajakan aset animasi setelah adanya kreator luar negeri yang mengaku karyanya telah digunakan tanpa izin.
Pada dasarnya, film ini diproduksi untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang. Oleh karena itu, Merah Putih: One for All menceritakan tentang petualangan seru sekelompok anak dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Mereka bersatu padu untuk mencari bendera Merah Putih yang hilang. Misi mereka adalah memastikan perayaan kemerdekaan di desa tetap bisa berjalan meriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id