Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha mengatakan telah mendapatkan bantuan dari Menteri Kebudayaan Prancis agar ada peningkatan signifikan dalam partisipasi dan representasi Indonesia di Festival Film Cannes.
“Ketika kita bertemu dengan Menteri Kebudayaan dari Prancis, bahwa nanti beliau juga akan membantu untuk kedepannya di 2026, 2027, 2028, presence-nya Indonesia di Marché du Film Cannes akan lebih besar lagi,” kata Giring Ganesha di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu, 28 Mei 2025.
Kehadiran Indonesia dalam Festival Film Cannes 2025 telah mencuri perhatian pasar global. Diketahui bahwa Indonesia mendirikan Paviliun Indonesia di Marché du Film dan menggelar sesi khusus bertajuk Showcase Indonesian IP in Marche du Film.
Dalam sesi tersebut, delegasi memperkenalkan proyek adaptasi dari komik nasional seperti Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu. Selain itu, film-film unggulan seperti Pangku, Jumbo, dan Sleep No More (judul internasional Monster Pabrik Gula) ikut ditampilkan.
baca juga: |
Produser Yulia Evina Bhara asal Indonesia juga telah ditunjuk sebagai anggota juri dalam sesi Semaine de la Critique (Critics' Week) Festival Film Cannes 2025. Keterlibatan Indonesia di Festival Film Cannes 2025 sangat signifikan dan menandai langkah yang lebih besar untuk mendapatkan pengakuan global.
Oleh karena itu, Giring Ganesha tidak akan melewatkan kesempatan di Festival Film Cannes 2026. Menurutnya, Kementerian Kebudayaan sedang menyiapkan Indonesia untuk mendapatkan gelar Country of Honor dalam festival tersebut.
“2026-2027 kita jangan melewatkan kesempatannya. Justru kita lagi mempersiapkan (Festival Film Cannes) 2026-2027 adalah menuju untuk Country of Honor 2028,” ucap Giring Ganesha.
Sebelumnya, ada beberapa negara yang telah mendapatkan gelar Country of Honor di Festival Film Cannes, termasuk India (2022), Spanyol (2023), dan Swiss (2024). Mereka telah memanfaatkan gelar itu untuk memperkuat negaranya di pasar film global.
Pertumbuhan industri perfilman Indonesia bisa dilihat dari tahun 2023 yang menghasilkan jumlah penonton sebanyak 64 juta. Angka tersebut naik menjadi 81 juta pada tahun 2024.
Giring Ganesha pun menyebut bahwa jumlah penonton Indonesia ditargetkan bisa mencapai 100 juta penonton untuk tahun 2025. Salah satu faktor keberhasilannya datang dari JAFF Market, bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), yang kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, pada 29 November - 1 Desember 2025.
“Insya Allah dengan kekompakannya sineas-sineas Indonesia, 2025 Insya Allah 100 juta lebih penonton film Indonesia,” pungkas Giring Ganesha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News