Stand Up Comedy di Indonesia biasa dikenal sebagai ajang penyampaian kegelisahan para komika tentang kehidupannya. Tidak jarang juga panggung komedi digunakan sebagai tempat untuk menyampaikan aspirasi dan kritik kepada pemerintah.
Dalam hal ini, Mo Sidik menceritakan kegelisahannya untuk berkomedi di Indonesia karena dengan orang merekamnya saat berkomedi tanpa tahu konteksnya dan kemudian disebarkan di media sosial akan menuai masalah.
“Orang posting 10 detik 5 detik aja udah bisa dipenjara dan segala macem,” ujar Moh Sidik dalam acara Harmoni Budaya Indonesia pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Dengan begitu, Moh Sidik mempunyai tiga "konsep komedi" di setiap penampilannya untuk di berbagai tempat.
“Jadi gua pernah cerita kalau gue stand up punya tiga setelan nih di kepala gua. Yang pertama setelan acara Comedy Club itu bebas, kebun binatang dan organ tubuh bisa disebutin. Yang kedua adalah korporat, dan yang ketiga itu setelan TV itu lebih ngeri lagi,” jabarnya.
Ia melanjutkan bahwa untuk tampil di TV itu lebih ketat peraturannya dan tidak bisa sembarangan bicara seperti mengucapkan kata hewan yang konteksnya bukan umpatan.
“Jadi setelan komedi untuk di Indonesia itu tiga biji itu,” tutupnya.
Dalam diskusi itu, Farhan dan Ahmad Sahroni yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, menjajal saling roasting satu sama lain.
(Raja Alif Adhi Budoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id