“Saya juga bersyukur karena pada akhirnya, saya melihat Indonesia tuh sudah musti kita (banggakan). Tidak usah terlalu menggila-gilai aktor luar karena kita punya potensi yang luar biasa. Ini semua,” ucapnya sambil menunjuk para pemeran film Sukma.
Christine Hakim merasa menjadi “mbok” bagi semua pemeran film Sukma. Sebagai aktris lawas, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk terus membuka jalan dan melahirkan aktor serta aktris generasi baru. Para calon aktor-aktris ini diharapkan bisa terus mengukir dunia perfilman Indonesia.
“Saya sebagai mbok sangat berbahagia karena salah satu amanat yang diberikan kepada saya adalah saya harus ikut mendorong dan menciptakan generasi-generasi penerus yang bisa melanjutkan perjalanan dunia perfilman Indonesia,” tuturnya.
Sukma bukan film horor pertama yang Christine bintangi. Ia sudah pernah berperan dalam dua film horor Indonesia lain, seperti Perempuan Tanah Jahanam dan Siksa Kubur.
baca juga:
|
Christine pun pernah menjadi kameo di serial adaptasi video game The Last of Us yang tayang di layanan streaming digital HBO pada tahun 2023. Ia menjadi Ratna Pertiwi, seorang ilmuwan mikologi dari Universitas Indonesia yang terlibat dalam awal mula wabah jamur Cordyceps di Jakarta pada tahun 2003.
Christine Hakim tidak khawatir kalau Indonesia kekurangan aktor dan aktris yang mau melampaui batas untuk mendalami perannya. Ia menceritakan bagaimana proses syuting Luna Maya yang tidak ingin memakai pemeran pengganti atau tali keamanan di salah satu adegan film Sukma. Ia juga memberikan kredit kepada Oka Antara dan Fedi Nuril atas totalitas mereka saat syuting.
“Dan yang membuat saya juga terus (yakin), Oka, Fedi, semua totalitasnya saya rasakan dan Luna, bayangkan cantik seperti ini, dia tidak mau pake body double, gak mau pake sling (tali) pada saat adegan yang gelinding itu,” ceritanya.
Padahal, ia sangat khawatir saat Luna Maya tidak ingin memakai tali keamanan untuk adegan itu, “Menurut saya, itu amat sangat bahaya. Baru pertama kali lagi, ya. Kalau ada patah tulang rusuknya atau tulang punggungnya, kan itu semua syaraf ke otak, bisa lumpuh."
Ia mengingatkan bahwa tidak apa-apa kita berusaha lebih untuk memberikan yang terbaik, tapi ingat dengan tanggung jawab kita di luar lokasi syuting. Ia tetap mengapresiasi usaha para aktor dan aktris untuk tampil prima dalam sebuah film.
"Tapi bersyukur sekali (tidak terjadi apa-apa), makanya saya bilang ‘don’t do it again.’ karena kita kadang-kadang berusaha untuk memberikan yang terbaik. Bayangkan, itu yang seharusnya dihargai sebetulnya. Akan tetapi, jangan lupa multiperan kita atau amanat lain yang kita juga masih punya,” tutup Christine.
Film horor karya Tiger Wong Entertainment bertajuk Sukma akan tayang di bioskop pada 11 September 2025. Baim Wong kembali menyutradarai film horor setelah menggarap film Lembayung yang tayang bulan September tahun lalu.
Film Sukma menyajikan genre horor baru yang tidak fokus pada setan atau sisi gaib. Melainkan, bercerita tentang kecantikan dan keabadian yang kerap didambakan oleh perempuan. Sukma menjadikan cermin sebagai simbol dan poin utama film antara keabadian dan ketidaksempurnaan.
Jajaran aktor dan aktris yang bermain di film ini di antaranya adalah Luna Maya, Christine Hakim, Oka Antara, Fedi Nuril, Krishna Keitaro, Kimberly Ryder, Anna Jobling, Asri Welas, Amanda Soekasah, Giovani Tobing, Dazeline Reynand, hingga anak-anak Baim Wong, Kiano dan Kenzo.
Sukma berkisah tentang kepindahan Arini (Luna Maya) dan keluarga ke kota kecil untuk memulai hidup baru. Namun, hal itu justru berbalik menjadi petaka setelah mereka menemukan sebuah cermin kuno di ruang rahasia. Serangkaian keanehan mulai terjadi. Suara dan penampakan yang tidak diduga membuat Arini cemas akan keselamatan dirinya dan keluarganya. Ditambah lagi, munculnya sosok misterius Ibu Sri (Christine Hakim). Seiring waktu berjalan, Arini mengungkap satu per satu rahasia masa lalu yang berhubungan dengan cermin kuno itu.
(Nyimas Ratu Intan Harleysha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News