Dalam film ini Prilly menuangkan keresahannya terhadap isu kesehatan mental. Menurutnya film merupakan medium terbaik dalam penyampaian pesan, karena mudah untuk diterima semua kalangan.
"Kesehatan mental ini setiap kali harus kita jaga, dan bukan sesuatu yang nggak nyaman untuk dibicarakan," kata Prilly saat Konferensi Pers di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, yang bertepatan dengan Hari Mental Sedunia, 10 Oktober 2024.
Menurutnya kesehatan mental bukanlah hal yang tabu untuk dibahas di publik. Prilly mengatakan berbagai komunitas dan lembaga terkait ikut serta dalam penggarapan film ini.
"Aku selalu mikir film itu adalah medium yang kuat untuk kita menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat, tapi mungkin kita nggak punya keberanian untuk mengungkapkannya atau membahasnya,” ungkap Prilly.
| baca juga: 7 Film Indonesia yang Angkat Isu Kesehatan Mental |
Melalui diskusi yang dilakukan dengan orang-orang yang bersentuhan langsung dengan persoalan mental, seperti Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komunita Advokat dalam menghadapi kekerasan gender, Prilly berharap film ini dapat mencerminkan situasi sesungguhnya yang terjadi.
"Jadi, kita diskusi sama mereka untuk tahu, sebenarnya kita belajar dari kasus-kasus yang mereka tangani," tuturnya.
Prilly ingin agar film ini menjadi perantara bagi para penonton untuk dapat berdiskusi soal kesehatan mental. Menurutnya masa depan yang cerah membutuhkan generasi muda yang memiliki mental yang sehat.
“Nah, gimana kita mau bikin masa depan yang cerah kalau anak mudanya nggak menjaga kesehatan mentalnya? Jadi, semoga melalui film ini mereka bisa lebih aware dengan kesehatan mentalnya," tambah Prilly.
Sebagai informasi Bolehkah Sekali Saja Kumenangis akan tayang di bioskop tanah air pada 17 Oktober 2024. Film ini disutradarai oleh Reka Wijaya.
Tari (Prilly Latuconsina) harus berjuang menyelamatkan hubungan Ibunya (Dominique Sanda) dari Ayahnya (Surya Saputra) yang abusive, setelah kakaknya pergi meninggalkan rumah.
Tari sejak kecil telah melihat problematika keluarganya yang membuat dia terbeban dan tak mampu lagi. Dalam sebuah support group, Tari bertemu Baskara (Dikta Wicaksono), seorang pria temperamental. Mampukah Tari melewati trauma yang dirasakan selama ini?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
