elompok Musik Orkestra asal Spanyol, Orquesta de Camarada de Siero (OCAS) tampil pada pembukaan Palu Salonde Percussion. (Foto; Antara/Mohamad Hamzah)
elompok Musik Orkestra asal Spanyol, Orquesta de Camarada de Siero (OCAS) tampil pada pembukaan Palu Salonde Percussion. (Foto; Antara/Mohamad Hamzah)

Budaya dalam Sejarah

Gervin Nathaniel Purba • 09 September 2018 19:00
Jakarta: Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk tetap melestarikan dan menjaga kebudayaan Indonesia agar tetap eksis. Ada yang menjadi seniman pada bidang tertentu, ada yang memasukkan kebudayaan dalam visual film, dan membuat festival.
 
Film Sultan Agung, salah satunya. Film ini merupakan dedikasi dan keinginan Ibu Mooryati Soedibyo untuk melestarikan cerita sejarah kebudayaan di Indonesia.
 
Film garapan Hanung Bramantyo ini menceritakan kejayaan Kerajaan Mataram di bawah Pimpinan Adi Prabu Hanyakrakusumo menjadi kerajaan yang paling berkuasa dan ditakuti. Selain itu, film ini menyisipkan tentang kisah perjuangan, cinta, dan tahta seorang raja.

Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusumo diperankan oleh Ario Bayu yang sukses memerankan dengan baik. Aktris senior ini selalu benar-benar menjiwai tokoh yang diperankannya. Sementara itu, Christine Hakim berperan sebagai Gusti Ratu Banowati, ibu dari Sultan Agung. 
 
Cara lainnya untuk melestarikan kebudayaan ialah melalui gelaran festival. Contohnya, sebuah festival di Palu, Sulawasi Tengah yang merupakan buah kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan seniman-seniman lokal Palu untuk mewujudkan berbagai acara kesenian dan kebudayaan di berbagai pelosok Indonesia.
 
Platform untuk menampung acara kesenian dan kebudayaan ini adalah Indonesiana. Di Palu, acara ini dinamai Bebunyian Sintuvu dengan mengangkat tema Gaung Sintuvu dari Sulawesi Tengah.
 
Rangkaian kegiatan ini pun beragam, mulai dari kirab budaya, hingga ada yang disebut dengan Palu Salonde Percussion, penampilan perkusi tingkat internasional. Pengisi acaranya didatangkan langsung dari Spanyol.
 
Penampilan paling memukau datang dari kolaborasi seni dari masyarakat Kaili, masyarakat khas Palu sendiri dengan kesenian asal Bali, NTB, Barong Sai, Gamelan dari Yogya, hingga beberapa kesenian yang ada di Indonesia.  
 
Kolaborasi ini adalah filosofi dari Sintuvu sendiri, yang bermakna kebersamaan. Dengan semangat kebersamaan untuk menciptakan karya seni, maka akan terwujud sebuah harmoni keindahan.
 
Saksikan selengkapnya pada program Idenesia yang tayang di Metro TV, Minggu, 2 September 2018, pukul 21.30 WIB.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan