Garin Nugroho (Foto:Metrotvnews.com/Agustinus Shindu A)
Garin Nugroho (Foto:Metrotvnews.com/Agustinus Shindu A)

Garin Nugroho Ibaratkan Bikin Film bagai Memasak Nasi Goreng

Agustinus Shindu Alpito • 07 Oktober 2015 15:50
medcom.id, Jakarta: Nama Garin Nugroho sebagai sutradara tak hanya harum di Indonesia. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Semarang itu sudah diakui di berbagai ajang film internasional.
 
Film-film Garin pernah menjadi yang terbaik di Festival des 3 Continents, Nantes, Prancis, dan meraih penghargaan antara lain di Festival Film Internasional Tokyo dan Film Internasional Locarno.
 
Saat ini, Garin baru saja menyelesaikan produksi film Aach… Aku Jatuh Cinta! (AAJC). Film tersebut akan tayang di Indonesia pada 5 November, tetapi lebih dulu diputar dalam Busan International Film Festival.

Menurut Garin, terjadi salah kaprah soal film pop dan film festival. Di Indonesia, para sineas dan penikmat film sering menganggap adanya dikotomi antara film pop yang dianggap komersial dan film untuk festival.
 
Padahal, di negara yang perfilmannya maju seperti Korea Selatan, film bisa sukses secara komersial dan juga di ajang festival.
 
Garin menganalogikan membuat film bagai meracik nasi goreng.
 
"Sebenarnya setiap tema (film) punya tempatnya sendiri-sendiri (di festival). Kan ada cerita seperti misalnya Aach... Aku Jatuh Cinta!, Daun Di Atas Bantal, dan Cinta dalam Sepotong Roti. Secara cerita bagus, tapi temanya juga disukai penonton. Kayak kita hari ini mau bikin nasi goreng, rata-rata orang Indonesia suka nasi goreng. Tinggal kualitas nasi gorengnya kan?" kata Garin, saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/10/2015).
 
"Kualitas setinggi apapun, orang tetap suka nasi goreng. Jadi seperti bikin nasi goreng, kebetulan ada cerita yang cocok untuk film bagus dan kebetulan ceritanya itu bisa komersil. Tapi, bisa saja suatu hari saya mau memasak makanan Prancis yang tidak dikenal di Indonesia, pasti pasarnya juga sempit di sini. Logikanya seperti itu, tapi saya akan memasak yang terbaik. Jadi kalau Anda mau tanya caranya bagaimana (agar film masuk festival), cari tema yang mampu dikonsumsi, juga mampu dikemas dengan bagus," paparnya.
 
Salah satu film Garin, Puisi Tak Terkuburkan, masuk dalam jajaran 100 film Asia terbaik sepanjang masa. Daftar itu dibuat oleh Busan International Film Festival. Nama Garin bersanding di antara nama-nama maestro film lain, termasuk sutradara legendaris asal Jepang, Akiro Kurosawa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan