Skenario film Pengepungan di Bukit Duri telah dikerjakan oleh Joko Anwar sejak 2007 silam. Saat itu ia berharap isu yang ada di dalam film tersebut akan hilang dalam satu atau dua tahun kemudian. Namun ternyata harapannya sirna.
“Tahun 2007 aku bikin skenario itu berharap mungkin setahun dua tahun lagi nggak ada, tapi sekarang 2024, saat kita memutuskan syuting film ini, relevan banget (isunya),” ujar Joko Anwar, di kawasan Kemayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa, 4 Maret 2025.
Baca juga: Film Hanya Namamu Dalam Doaku Pertemukan Vino G. Bastian dan Nirina Zubir |
Oleh karena itu, film Pengepungan di Bukit Duri ini diproduksi oleh Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios untuk para penonton yang memiliki kekhawatiran serupa dengan kondisi Indonesia saat ini. Khususnya isu mengenai sistem pendidikan, kekerasan, dan diskriminasi.
“Kita bikin film ini untuk orang-orang yang punya kekhawatiran tentang situasi indonesia bagan dari dunia yang kacau, semua semrawut,” ucap Joko Anwar.
Sutradara yang dikenal lewat film Pengabdi Setan ini menegaskan tidak ingin membuat para penonton semakin takut tentang masa depan Indonesia, dengan film ini yang mengambil latar masa depan pada 2027. Justru, film Pengepungan di Bukit Duri bisa menjadi cara untuk penonton merefleksikan diri dan mencari solusinya.
“Tapi bukan untuk orang merasa takut 2027 akan kacau, tapi ingin berikan secerca harapan. keluar nonton ada semangat baru, mengajak kita bercermin refleksi bareng. Misalnya siklus kekerasan apa yang harus dilakukan untuk memutusnya seperti apa, sistem pendidikan yang tidak menjadi prioritas,” jelas Joko Anwar.
Ia pun telah mengemas Pengepungan di Bukit Duri menjadi sebuah film dengan isu yang berat, tetapi masih bisa menjadi hiburan baru bagi para penonton. Dengan harapan, bisa menjadi sebuah bahan diskusi setelah menyaksikannya.
“Kami ramu sedemikian rupa, semua kita sampaikan yang mendesak dan relevan ini dalam film yang masih bisa diikuti, masih bisa dianggap sebagai film. Menghibur tapi juga membuat kita berpikir,” pungkas Joko Anwar.
Baca juga: Misteri Penyebab Tewasnya Bob Bryar Eks Drummer MCR, Benarkah Overdosis? |
Film Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Faris Fadjar, Florian Rutters, Dewa Dayana, Sandy Pradana, Milo Taslim, dan Sheila Kusnadi. Film drama aksi ini dijadwalkan tayang pada 17 April 2025.
Film Pengepungan di Bukit Duri menceritakan tentang Edwin (Morgan Oey) yang berjanji pada kakaknya, sebelum meninggal, untuk menemukan anak kakaknya yang hilang. Akhirnya, Edwin pun melamar menjadi guru di sekolah untuk anak-anak bermasalah, yakni SMA Duri.
Setelah menjadi guru, Edwin harus menghadapi murid-murid paling beringas sambil mencari keponakannya. Hingga akhirnya Edwin berhasil bertemu dengan anak kakaknya itu, tetapi kerusuhan terjadi di seluruh kota. Kejadian itu membuat mereka, termasuk Edwin, terjebak di sekolah dan harus berhadapan dengan anak-anak brutal yang mengincar nyawanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id