Foto: instagram @hiddenpalestine
Foto: instagram @hiddenpalestine

Mark Ruffalo hingga Tilda Swinton Tolak Kerja Sama dengan Lembaga Film Israel

Elang Riki Yanuar • 12 September 2025 10:00
Jakarta: Sejumlah nama besar di industri perfilman internasional, termasuk Olivia Colman, Tilda Swinton, Mark Ruffalo, dan Javier Bardem, menyatakan sikap tegas terhadap konflik yang terjadi di Gaza. Mereka bergabung dengan lebih dari 4.000 pekerja film lainnya dalam ikrar untuk tidak bekerja sama dengan lembaga perfilman Israel yang dianggap terlibat dalam tindakan genosida.
 
Inisiatif tersebut digagas oleh kelompok Film Workers for Palestine, sebuah organisasi yang mengajak insan perfilman dunia menolak keterlibatan institusi yang dinilai mendukung penindasan terhadap rakyat Palestina. Hingga kini, lebih dari 4.000 orang telah menandatangani pernyataan komitmen tersebut.
 
Selain Colman dan Swinton, sejumlah aktor dan sineas ternama turut ambil bagian, di antaranya Ayo Edebiri, Riz Ahmed, Josh O’Connor, serta sutradara Yorgos Lanthimos, Ava DuVernay, dan Asif Kapadia. Para tokoh tersebut menilai film memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik, sehingga tidak boleh diam dalam menyikapi krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung.
 
baca juga: 
 


“Sebagai sineas, aktor, pekerja industri film, dan institusi, kami menyadari kekuatan sinema dalam membentuk persepsi. Di momen krisis yang mendesak ini, di mana banyak pemerintah kita membiarkan pembantaian di Gaza, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk mengatasi keterlibatan dalam kengerian yang tak henti-hentinya itu,” bunyi pernyataan resmi Film Workers for Palestine, dilansir dari NME.
 
Mereka mendesak komunitas film global menolak sikap diam, rasisme, dan dehumanisasi, serta melakukan tindakan nyata dalam menghentikan keterlibatan terhadap penindasan.
 
Para penandatangan ikrar mencontoh gerakan Filmmakers United Against Apartheid yang dahulu menolak menayangkan karya mereka di Afrika Selatan pada masa apartheid. Mereka berjanji tidak akan menayangkan film, tampil di festival, atau bekerja sama dengan lembaga perfilman Israel termasuk festival, bioskop, penyiar, hingga perusahaan produksi yang dianggap mendukung kebijakan diskriminatif.
 
Gerakan ini disebut sejalan dengan aksi serupa di industri musik, seperti inisiatif kelompok Massive Attack bersama musisi lain yang meluncurkan aliansi untuk Palestina. Dukungan itu juga diwujudkan melalui konser amal bertajuk Together for Palestine yang akan digelar di OVO Arena Wembley pada 17 September 2025.
 
(Maulia Chasanah)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan