Jakarta: Film A Business Proposal versi Indonesia yang diproduksi oleh Falcon Pictures resmi tayang pada Kamis, 6 Februari 2025. Namun, debut film ini hanya berhasil menarik 6.900 penonton di hari pertama penayangannya, hasil yang dinilai kurang memuaskan.
Menurut data dari akun X @cinepoint_, angka tersebut menunjukkan tingkat okupansi kurang dari 4% dari total 1.270 jadwal penayangan di berbagai bioskop.
Menanggapi hal ini, Frederica, produser Falcon Pictures memilih untuk tetap tenang dan tidak terlalu memikirkan hasil yang kurang memuaskan tersebut.
"Jalani aja, jalani aja," ujarnya saat ditemui di daerah Jakarta Selatan, pada Jumat, 7 Februari 2025.
Frederica menjelaskan bahwa pihak rumah produksi sudah melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan film ini, sehingga tidak ada rencana tambahan untuk meningkatkan jumlah penonton.
Baca Juga: Abidzar Al-Ghifari Minta Maaf Jelang Film A Business Proposal Tayang, Ada Apa? |
“Kami jalani saja. Teman-teman pasti tahu apa yang terjadi, kita semua bisa melihatnya di media sosial,” kata Frederica.
Ia merujuk pada berbagai opini publik yang beredar terkait penyebab minimnya antusiasme terhadap film ini. Salah satu faktor yang diduga berkontribusi adalah pernyataan kontroversial dari Abidzar Al Ghifari.
Sebagai pemeran utama, ia mengaku tidak menonton versi asli drama Korea A Business Proposal untuk menciptakan karakter versinya sendiri. Pernyataan ini memicu kritik dari penggemar drama aslinya hingga seruan boikot terhadap film tersebut.
Sebelumnya, baik Abidzar maupun pihak Falcon Pictures telah menyampaikan permintaan maaf terkait kontroversi tersebut, tetapi tampaknya hal itu tidak cukup untuk mendongkrak minat penonton.
Baca Juga: Ariel Tatum Sempat Ragu Bintangi Film A Business Proposal |
Film ini sendiri mengisahkan perjalanan Sari (Ariel Tatum), seorang analis makanan di Bowo Foods, yang menyamar sebagai sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), dalam sebuah kencan buta. Tanpa disangka, teman kencannya adalah Utama (Abidzar Al Ghifari), pewaris perusahaan tempat Sari bekerja, yang dikenal sebagai sosok disiplin dan dingin.
Konflik muncul ketika Utama meminta Sari berpura-pura menjadi kekasihnya demi meredakan tekanan dari kakeknya, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo), untuk segera menikah.
Meskipun film ini menyajikan cerita menarik dengan balutan humor dan drama, minimnya jumlah penonton di hari pertama menjadi tantangan besar bagi Falcon Pictures. Namun, Frederica tetap optimis dan menyerahkan segalanya pada respon masyarakat ke depannya.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id