Jumpa pers virtual Media Art Globale (Foto: dok. M Bloc)
Jumpa pers virtual Media Art Globale (Foto: dok. M Bloc)

Festival Seni, Sains, dan Teknologi Media Art Globale Digelar secara Hibrida

Medcom • 10 September 2021 19:14
JAKARTA: Media Art Globale (MAG) adalah festival bertema seni, teknologi, dan sains yang menampilkan karya-karya mutakhir yang diadakan setiap dua tahun sekali di Jakarta, Indonesia yang diadakan oleh Connected Art Platform (CAP). Acara besar pertamanya diadakan pada tahun 2019 dan bertema: Transhuman Code. Pada 2020 lalu, karena keadaan luar biasa yang terjadi secara global, MAG mengadakan kegiatan pameran secara virtual dengan tema Quantumland. Selain pameran seni media baru pada acara ini nantinya akan digelar pula beragam talkshow dan workshop sesuai tema tahun ini, Infinity.
 
Untuk penyelenggaraan tahun ini CAP selaku penyelenggara bekerja sama dengan M Bloc
Group, namun karena masih situasi pandemi COVID-19 maka acara akan diadakan dalam
format hybrid serta diadakan dua kali dalam kurun waktu berbeda, 8 – 12 September 2021
(online) dan 24 November – 5 Desember 2021 (offline). Penyelenggaraan secara online akan
dipusatkan via situs resmi www.mediaartglobale.com sementara kegiatan offline akan
diadakan di tiga venue berbeda di Jakarta (M Bloc Space, Pos Bloc Jakarta) dan
Yogyakarta.(JNM Bloc).
 
Tema festival MAG21 yaitu Infinity sekaligus merespons tema A New Digital Deal dari festival
serupa terbesar di Eropa, Ars Electronica Festival yang telah diselenggarakan sejak tahun 1979
di kota Linz, Austria. Ars Electronica kemudian berkolaborasi dengan MAG untuk membuat
perayaan serupa di Indonesia sejak 2020 lalu. MAG21 menyediakan ruang online dan offline
tempat orang belajar, berinteraksi, bereksperimen, dan menciptakan karya seni, produk dan
layanan atau inovasi yang merupakan bagian dari gerakan seni media baru ini.

“Selamat datang ke Garden of Indonesia dan selamat datang ke festival seni, sains dan
teknologi yang diselenggarakan bersama 80 kota lainnya di dunia secara serentak selama 5
hari berturut-turut. Bersama-sama kita menganalisa, menginvestigasi mengenai bagaimana
teknologi baru membentuk kehidupan kita dan bagaimana kinerja dari dunia digital. Bagaimana
terciptanya koneksi dengan komunitas internasional dan mengambil bagian dalam Culture-
Action ini,” ujar Christl Baur selaku Head of Festival Ars Electronica, Austria dalam sambutannya khusus untuk Media Art Globale.
 
“Peran M Bloc Group sebagai ruang kreatif publik yang tetap aktif walau di masa pandemi dalam
mendukung pergerakan kreatif para seniman menjadi misi utama kami. Berkolaborasi dengan
Mona Liem dari Connected Art Platform selaku penyelenggara Media Art Globale yang memiliki
jejaring di Eropa dan ternyata memiliki visi yang sama dengan kami: Membawa para seniman
terbaik di tanah air untuk berpameran di kancah internasional sekaligus memperkenalkan
berbagai karya seni Indonesia di sana,” jelas Wendi Putranto selaku Co-founder dan Program
Director dari M Bloc Group.
 
“Adaptasi adalah salah satu pilihan untuk terus bertahan hidup, termasuk dalam kehidupan
berkesenian, kebudayaan, lingkungan, proses kehidupan, warisan, sistem, dan perubahan
prioritas hidup selama masa pandemi ini,” ujar Mona Liem selaku Direktur Program dan Artistik
Media Art Globale Festival.
 
Berikut ini beberapa karya seni yang akan ditampilkan dalam MAG21. Gerakan adaptasi ini
digambarkan oleh karya seni MAG21 sebagai “Zeitgeist”.
 
Ady Setyawan dan MATER dengan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dan perilaku manusia
dalam kehidupan sehari-hari.
 
Kolektif Nantlab menjawab tantangan perkotaan di Jakarta. “Urb-Sense” memperkenalkan
produksi partisipatif dari peta mental virtual kota pada jarak sosial mereka.
 
Widi Pangestu menggunakan proses dalam karyanya: air dan oksigen sebagai simbol
ketidakkekalan dalam hidup dan bagaimana manusia terkadang lebih kuatir akan ketiadaan
internet dibanding ketiadaan O2 atau Air.
 
Utami A.Ishii mengangkat sambal yang biasanya sebagai lauk pauk di Indonesia menjadi media
eksperimen ilmiah di bawah mikroskop dan akan menjadi karya seni interaktif di antara penonton di lokasi pameran.
 
Despora dengan Collective Concenssion merefleksikan bagaimana manusia di era ini memaknai
permainan tradisional menjadi sebuah instalasi interaktif.
 
Festival Seni, Sains, dan Teknologi Media Art Globale Digelar secara Hibrida
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan