Film ini diangkat dari kisah nyata komedian Mongol Stres yang pernah terjerumus dalam sekte sesat. Seperti diketahui Mongol pernah bercerita di sejumlah podcast tentang masa kelamnya ersebut.
Film ini mengisahkan perjalanan Ribka ke dalam sekte pemuja setan dan peringatan agar masyarakat waspada terhadap ajaran sesat yang dibungkus keagamaan. Film ini juga menampilkan pesan spiritual tentang pertobatan dan kekuatan iman untuk melawan kegelapan.
Berikut fakta-fakta menarik film Gereja Setan yang sudah Medcom.id rangkum.
Diangkat dari Kisah Nyata Mongol Stres
Komedian Mongol Stres (Rony Imanuel) menjadi sumber inspirasi utama film ini. Ia pernah mengalami masa kelam ketika terlibat dengan komunitas sekte sesat. Pengalaman tersebut kemudian diangkat ke layar lebar, dengan Mongol bukan hanya jadi pemeran, tetapi juga terlibat dalam riset cerita.Disutradarai Daniel Tito Pakpahan
Film ini digarap oleh Daniel Tito Pakpahan, dengan naskah ditulis oleh Alexandra Yunadi. Produksi film ini dilakukan oleh Amazin Grace Production dan Shakti Cinema, dua rumah produksi yang berani mengangkat tema spiritual-horor ke layar lebar
Dibintangi Sejumlah Aktor Populer
Selain Mongol Stres yang memerankan tokoh Hendrik, pemimpin sekte, film ini juga dibintangi:
Kathleen Carolyne sebagai Ribka, tokoh utama perempuan.
Maddy Slinger sebagai Gladys.
Jonas Rivanno Wattimena sebagai Lucifer.
Richard Ivander dan Roy Romagny dalam peran pendukung.
Baca juga: Energi Keramat Didik Nini Thowok di Film Perempuan Pembawa Sial |
Cerita Penuh Ketegangan
Film Gereja Setan mengisahkan Ribka, perempuan muda yang hamil di luar nikah dan ditinggal mati calon suaminya. Merasa malu dan dikucilkan, Ribka pindah ke tempat baru dan berkenalan dengan Gladys.Gladys kemudian mengenalkan Ribka pada Hendrik, pemimpin sekte yang berkedok “gereja setan”. Ribka pun terjerumus dalam ritual-ritual gelap hingga akhirnya berhadapan langsung dengan Lucifer. Ketegangan memuncak ketika Ribka menjadi target untuk dijadikan “pengantin iblis”, sebelum akhirnya ia mengalami pengalaman rohani yang mengubah hidupnya.
Judulnya Ramai Jadi Sorotan
Judul Gereja Setan sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap terlalu provokatif. Namun, Roy Sakti selaku produser eksekutif menegaskan bahwa film ini bukan menyinggung atau mengagungkan sisi gelap.“Kami tahu judulnya akan memancing perdebatan, tapi ini bukan tentang mengagungkan sisi gelap. Film ini justru mengajak penonton untuk berpikir, melihat sisi lain dari keyakinan, misteri, dan ketakutan manusia”, ungkap Roy Sakti dalam wawancara gala premiere film Gereja Setan, 5 September 2025 di XXI Epicentrum.
Dengan mengangkat kisah nyata Mongol Stres, film Gereja Setan menawarkan pengalaman menonton horor yang berbeda. Bukan sekadar menampilkan teror, film ini juga menghadirkan refleksi spiritual tentang pilihan hidup dan kekuatan iman.
Hal tersebut menjadikan Gereja Setan bukan hanya hiburan, tetapi juga cerita yang memberi pelajaran berharga bagi penontonnya.
(Sheva Asyraful Fali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News