Tahun ini sekaligus menjadi penanda 20 tahun Festival Sinema Prancis hadir di Indonesia. Festival Sinema Prancis juga merupakan festival film asing tertua yang ada di Indonesia.
"20 tahun Festival Sinema Prancis menjadi momen untuk melihat banyaknya perubahan yang menggembirakan. Dahulu, tak hanya film Prancis yang terbatas aksesnya, tapi juga film Indonesia," ujar Marc Piton, Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Kedubes Prancis sekaligus Direktur IFI, saat ditemui di kantor IFI, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Festival ini pun sebagai simbol hubungan kerja sama Indonesia dan Prancis dalam bidang perfilman. Sudah cukup banyak film hasil kerja sama antara Indonesia dan Prancis, termasuk film Indonesia yang syuting di Prancis.
"Perubahan dunia film terlihat dengan makin banyaknya jumlah co-produksi film Indonesia dan Prancis yang bertambah dan semakin banyak pula film Indonesia yang mengambil tempat syuting di Prancis," lanjut Marc.
Umur 20 tahun diharapkan bisa menjadi awal baru bagi Prancis dan Indonesia khususnya dalam dunia film untuk kian mempererat hubungan.
Upaya ini dilakukan dengan menggaet sutradara Garin Nugroho dan aktris Tara Basro sebagai duta Festival Sinema Prancis 2015.
"Tahun 2015 adalah awal baru dari 20 tahun yang akan datang, di mana cakupan kerja sama dan bentuk kemitraan Indonesia dan Prancis dalam bidang sinema akan semakin luas dan intens," jelas Marc.
Pada festival ini akan diputar delapan film Prancis, lima film Indonesia, dan delapan film pendek karya sineas muda Indonesia yang sedang dilombakan.
Festival Sinema Prancis diselenggarakan di sembilan kota yakni Jakarta, Bandung, Denpasar, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar, dan Balikpapan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News