Film ini bukan hanya menceritakan sisi lain dari seorang tokoh politik, tetapi juga menyuguhkan kisah cinta dan perjalanan hidup yang menginspirasi. Kathy mengaku sangat menikmati proses syuting film yang telah digarap sejak tiga tahun lalu.
“Aku sangat menunggu film ini tayang, karena kan ini cukup lama ya, 3 tahun. Jadi deg-degan, penasaran gimana nanti orang-orang melihat film ini,” ungkap Kathy kepada Medcom.id di Kompleks Media Group, Jakarta Barat.
Yang membuat pengalaman ini berbeda, menurutnya, adalah karena Fery Farhati adalah tokoh nyata yang masih hidup.
baca juga: Tantangan Fahad Haydra Perankan Anies Muda di Film Senyum Manies Love Story |
"Aku memang sudah pernah syuting biografi sebelumnya, tapi biografinya tentang orang yang sudah meninggal. Ini pertama kalinya aku memerankan tokoh yang masih hidup, jadi rasanya bangga banget,” katanya penuh semangat.
Meski belum pernah bertemu langsung dengan Fery Farhati, Kathy melakukan riset mendalam. Ia menggali karakter dari naskah, video YouTube, media sosial, hingga bertanya langsung kepada orang-orang terdekat Anies Baswedan. Hal ini dilakukan demi membangun karakter dengan pendekatan emosional yang kuat.
“Aku lebih banyak mengandalkan ekspresi mata, cara berbicara, cara Bu Fery tersenyum dan memandang orang. Semua itu harus terasa berbeda dan khas,” jelasnya.
Film yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 12 Juni 2025 ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris muda, seperti Fahad Haydra, Kathy Indera, dan Chelsea Sepyani. Ada juga beberapa aktor lainnya, seperti Asrul Dahlan dan Emma Waroka, yang turut meramaikan jajaran pemain film ini.
Senyum Manies Love Story mengikuti perjalanan cinta Anies Baswedan (Fahad Haydra), seorang mahasiswa baru Fakultas Ekonomi di UGM. Pertemuannya yang tak terduga dengan Fery Farhati (Kathy Indera) menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Namun, baik Anies maupun Fery menyimpan rapat perasaan masing-masing.
Situasi semakin rumit dengan kehadiran Sinta (Chelsea Sepyani), seorang perempuan lain yang juga menaruh hati pada Anies. Di tengah pusaran cinta segitiga ini, Anies dihadapkan pada dilema besar, yaitu memilih antara cinta dan cita-citanya.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News