Drama televisi Sitti Nurbaya dengan judul Kasih Tak Sampai menjalani proses restorasi dengan menggunakan teknologi Artificial Intellegence (AI). Enam episode drama Siti Nurbaya kini akan hadir setiap Jumat pukul 20.00 WIB di TVRI.
Drama televisi ini dulu memang diproduksi oleh tim internal TVRI. Dedi Setiadi, sutradara senior TVRI kala itu, menyutradarai drama yang setting lokasinya berada di Studio Alam Depok Jawa Barat.
Tayangan ini diangkat dari novel klasik Marah Rusli yang diterbitkan Balai Pustaka tahun 1922. Dulu, Sitti Nurbaya merupakan karya sinematik pertama yang paling sukses dari novel legendaris tersebut.
Penulis naskah senior Asrul Sani dulu terlibat dalam drama ini. Drama ini juga dulu diperankan oleh Novia Kolopaking, Gusti Randa, HIM Damsyik, Remy Silado, Ninik L Karim, Rina Hassim dan Dian Hasri.
baca juga: TVRI Manfaatkan AI untuk 'Jalan Sang Pejuang' |
"Sitti Nurbaya bukan sekadar kisah cinta klasik, tetapi juga cerminan realitas sosial pada masanya. Upaya TVRI dalam merestorasi drama ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya yang harus terus didukung," kata Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.
Fadli Zon pun berharap TVRI terus melakukan restorasi karya-karya bersejarah lainnya guna melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada generasi muda. Termasuk serial Sengsara Membawa Nikmat yang dulu juga sangat terkenal.
“Restorasi Sitti Nurbaya adalah langkah besar dalam menghadirkan kejayaan sinema klasik Indonesia. Pada tahun 1990-an ini adalah drama Korea versi Indonesia," kata Direktur Utama LPP TVRI Iman Brotoseno.
Drama klasik ini berkisah tentang pasangan muda Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri yang bersumpah sehidup semati. Namun, kisah cinta mereka gagal akibat ambisi Datuk Meringgih yang memaksa ayah Sitti Nurbaya melepas anak gadisnya demi melunasi utangnya.
Iman Brotoseno menyebut bahwa banyak aset audio visual yang dimiliki oleh TVRI sebagai stasiun televisi tertua. Proyek restorasi Sitti Nurbaya sendiri telah dirintis sejak 2023 dengan tujuan agar mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara agar lebih tajam, jernih agar sesuai dengan teknologi generasi masa kini.
"TVRI merasa terpanggil untuk mengembalikan kejayaannya dalam kualitas terbaik agar generasi sekarang dapat menikmatinya dengan pengalaman yang lebih baik," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News