Film Terburuk 2025: The Electric State (Foto: Netflix)
Film Terburuk 2025: The Electric State (Foto: Netflix)

5 Film Terburuk Tahun 2025 Versi Kritikus, Ada Karya Russo Brothers!

Rafi Alvirtyantoro • 26 Desember 2025 16:10
Jakarta: Tahun 2025 menjadi panggung bagi sejumlah karya ambisius dari para sineas ternama, namun tidak semuanya berhasil memikat hati para kritikus. Di tengah gempuran teknologi CGI dan adaptasi novel populer, beberapa film justru dinilai gagal menyampaikan esensi cerita dan terjebak dalam eksekusi yang dangkal.
 
Hal ini disampaikan oleh kritikus film ternama, Peter Debruge. Sebagai Chief Film Critic di majalah Variety sejak tahun 2016, Peter Debruge telah mengulas ratusan film setiap tahunnya dan dikenal memiliki standar penilaian yang tajam.

Berikut adalah daftar lima film terburuk di tahun 2025 versi kritikus film Peter Debruge:

1. The Life of Chuck

Film garapan sutradara Mike Flanagan ini dinilai manipulatif secara emosional dengan penggunaan musik yang berlebihan. Peter Debruge juga merasakan pesan moral "sok mendalam" yang ada di film The Life of Chuck seperti kalimat basi di kue keberuntungan.
 
Diadaptasi dari novel karya Stephen King dengan judul yang sama, film ini dibintangi oleh deretan aktor papan atas seperti Tom Hiddleston, Chiwetel Ejiofor, Karen Gillan, hingga Mark Hamill.

The Life of Chuck menyajikan kehidupan Charles "Chuck" Krantz dalam tiga babak yang disusun secara terbalik. Berlatar kiamat surealis, dunia dikisahkan merayakan sosok misterius Chuck—seorang pria biasa dengan kehidupan penuh momen kecil bermakna dan rahasia masa lalu yang mengajarkan makna eksistensi di ambang kehancuran.
 
 
 

2. The Electric State

The Electric State merupakan karya terbaru dari Russo Brothers (Anthony J. Russo dan Joseph Vincent Russo), duo di balik kesuksesan Avengers: Endgame (2019). Namun, reputasi besar mereka tidak menyelamatkan film ini dari kritik pedas.
 
Peter Debruge menilai bahwa Russo Brothers telah mengubah buku visual yang indah menjadi film CGI yang tak berjiwa. Film orisinal Netflix ini dianggap memiliki alur cerita yang absurd dengan karakter manusia maupun robot yang menjengkelkan.
 
Diadaptasi dari novel ilustrasi karya Simon Stålenhag, film ini menampilkan Millie Bobby Brown dan Chris Pratt. Kisahnya mengikuti perjalanan seorang gadis muda melintasi negara pasca-perang sipil antara manusia dan robot demi menemukan saudara laki-lakinya yang hilang.
 
 

3. War of the Worlds

Saat menonton adaptasi novel klasik H. G. Wells ini, Peter Debruge merasa bahwa War of the Worlds seperti iklan layanan Amazon Prime yang tidak tahu malu. Salah satu poin yang paling dikritik adalah akting Ice Cube yang dinilai sama sekali tidak meyakinkan sebagai seorang ahli keamanan.
 
Selain Ice Cube, film arahan sutradara Rich Lee ini juga dibintangi oleh Eva Longoria dan Clark Gregg. Plotnya berfokus pada Will Radford (Ice Cube), seorang ahli keamanan siber yang harus melindungi keluarganya dari invasi alien. Dalam versi ini, para alien diceritakan mengincar data digital manusia sebagai sumber daya utama mereka.
 
 

4. The Actor

Sutradara Duke Johnson kembali dengan film The Actor yang diadaptasi dari novel Memory karya Donald E. Westlake. Meski mendapuk André Holland dan Gemma Chan sebagai pemeran utama, film ini gagal mengesankan kritikus.
 
Peter Debruge menilai bahwa The Actor memiliki cerita misteri eksistensial yang membingungkan dan tidak masuk akal. Ia juga menyoroti gaya akting para pemain yang dianggap terlalu kaku, sehingga membuat penonton sulit terhubung dengan emosi di dalamnya.
 
Film The Actor menceritakan seorang aktor yang mengalami amnesia dan terdampar di kota kecil yang misterius. Ia berjuang untuk menemukan kembali identitas dan kehidupannya setelah menjadi korban penyerangan brutal.
 
 

5. Presence

Disutradarai oleh Steven Soderbergh, Presence menceritakan sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru dan menyadari bahwa mereka tidak sendirian. Film ini menggunakan eksperimen sudut pandang kamera yang merepresentasikan penglihatan hantu penghuni rumah tersebut.
 
Film bergenre supernatural thriller ini dibintangi oleh Lucy Liu dan Julia Fox. Meski sempat mendapatkan ulasan positif dari beberapa pihak, Peter Debruge memiliki pendapat berbeda.
 
Peter Debruge melihat Presence sebagai eksperimen sudut pandang hantu yang gagal; alih-alih menyeramkan, pergerakan kameranya justru terasa robotik dan membosankan.
 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan